BAB 5 - Jalan Menuju Sarjana

72.5K 7.7K 70
                                    

Vote dulu, lalu baca.
Baca dulu, lalu komentar.

***

Apa yang akan dilakukan oleh seorang mahasiswa  yang memerlukan bantuan dan dukungan dosen pembimbing dalam dalam penyelesaian skripsinya?

Yak! Menunggu dan mengejar dosen di mana pun beliau berada.

Oke, jadi buat yang belum kelar skripsi nya, ngejar jodohnyo di tunda dulu, ya. Ngejar dosen nya di kencengin.

Seperti halnya yang terjadi pada Sasha saat ini. Gadis yang tengah disibukkan dengan semua hal yang berkenaan dengan Skripsi ini, tengah duduk di koridor lantai 1, tepat di depan ruang dosen-nya.

Setelah insiden 'pengusiran' dari kelas dosennya tadi, Sasha memutuskan untuk menungginya selesai mengajar saja.

Percuma kalau datang ke kampus tapi gagal bimbingan. Lebih baik ditunggu dulu.

Saat sedang asik dengan diam nya, handphone Sasha berdering, menandakan ada panggilan masuk.

Bang Fahri Calling...

"Hallo, dengan kantor ledeng disini. Ada yang bisa saya bantu?"

Terdengar suara decakan dari seberang sana. Sasha yang mendengar itu hanya terbahak sendiri. Dia tahu sekali pasti Fahri kesal kalo Sasha tiba-tiba menjadi absurd seperti ini.

"Mulai, deh, kalau udah capek kuliah berhenti aja, dari pada jadi gila."

Sasha makin tertawa.

"Gimana? Udah ketemu sama dosbing nya? "

Fahri ini, tidak hanya sebatas fotografer, videografer ataupun editing segala keperluan Sasha di dunia per-instagram-an atau per-youtube-an. Lebih dari itu Sasha menganggap Fahri ini seperti abang nya sendiri, efek dari pertama tidak ada tempat bermanja pada saudara yang lebih tua.

"Udah, bang. Dosen muda ternyata."

"Oh.. Gimana? Baik ngga? Udah selesai bimbingannya?"

Sasha menghela nafas menginggat dua kejadian hari ini yang berkenaan dengan dosbing nya ini.

Ckck! Semua nya tidak berkesan baik. Bisa-bisa makin lama ini mah skripsinya selesai.

"Kenapa?"

"Ya, gitu deh, Bang. Tadi aku diusir dari kelas dia."

Terdengar suara tertawa kencang. Ck! Abang macam apa yang mentertawakan kesedihan adiknya.

"kenapa bisa diusir sih? Kamu bikin heboh kelas ya?"

"Gitu, bang. Nggak tau deh, nggak ngerti. Tapi, salah aku juga sih, masuk kelas dia tapi aku nggak ada mata kuliah dia."

"Yeee, itu mah emang salah kamu. Yaudah, ditungguin aja sampai selesai ngajarnya. Udah hampir isomah, paling bentaran lagi juga keluar. Jangan lupa makan, sholat juga. Oh iya, abang mau ingetin jam 3 ada jadwal foto buat endorse minggu ini, ya. Jangan lupa."

SKRIPSWEET ✔ | SEGERA TERBIT CETAKOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz