Ada yang sadar; ketika dekapan bukan lagi yang menenangkan, melainkan sebuah tusukan paling mengerikan yang sengaja ditancap di belakang.
Bukankah kini selalu begitu?
Yang terlihat mendekap pun sejatinya justru menusuk.
Yang nampak menusuk pun sejatinya mengobati.
Dunia ini penuh dengan sandiwara. Penuh dengan kepalsuan.
Kenyataan pahit pun nampak manis terlihat. Padahal sejatinya sangat menyesakkan dada.
Layaknya kini,
Rindu mendekap dengan sebuah alasan kuat. Ia tau aku akan melepasnya, ia memelukku erat hingga dadaku sesak.
Rindu mengerti,
Aku memang harus pergi sebelum dilukai kembali. Aku memang harus melepaskan sebelum hatiku kembali disesakkan.
Rindu mendekapku.
Rindu mendekap relung hatiku.
YOU ARE READING
Rajutan Kalimat Rindu
ChickLitPada setiap kata yang kurangkai dalam catatan penuh kerinduan ini, entah mengapa ada banyak sekali "kamu" di dalamnya. Bagaimana aku dapat menulis sebanyak itu pun aku tak paham. Bagaimana rindu dapat hadir dalam setiap bayang-bayangmu yang semu pun...