2. Aroma Rindu

829 19 0
                                    

Kutuang cairan hitam kecoklatan itu pada cangkir bening di hadapanku. Tak jarang kepulan asapnya menari-nari di atas cangkir dengan mesra. Aku suka berkopi, di temani sebuah buku fiksi dan roti bakar hangat di malam hari.

Ku pikir, lagi-lagi aku terjebak dalam alunan angin malam yang membawa sekumpulan rindu tanpa alamat melewati rumahku. Sontak saja kepulan asap kopi itu mulai menguarkan aroma-aroma rindu. Aku terkesima, tenggelam dalam dunia fiksi dalam buku cerita di genggamanku.

Bersama aroma rindu, kuikuti saja alunan melodi angin yang membawa jiwaku terbang ke dunia lain. Membentangkan sayap-sayap baru. Menjelajah angkasa subuh.

Oh kumohon... Mulai detik ini aku tak ingin kembali jatuh, kembali merintih dalam luka yang menggores hati. Perih. Tak bisakah kau biarkan aku terbang sejauh mana pun aku ingin pergi? Tak apa bila kau tak mau ikut, asal kau jangan buat aku kembali terjatuh pada kenyataan pahit tentang cintamu.

Bersama aroma rindu...
Aku ingin terbang hingga langit ke tujuh.

Tangerang, 13 February 2018

Rajutan Kalimat RinduWhere stories live. Discover now