. . .
Taeyong masih memandangi nisan yang bertuliskan Johnny Seo itu. Sejak ia ditunjuk langsung jadi kapten oleh Johnny, pandangan dirinya pada Johnny jadi berubah. Ia baru sadar bahwa Johnny sebenarnya adalah orang yang baik. Johnny hanya suka mencari perhatian sehingga ia suka membuat ulah.
“teman-teman, ayo kita pulang” ujar Taeyong pada teman-temannya.
“ne” ujar teman-temannya.
Taeyong dan eommanya berjalan ke parkiran. Sesampainya di parkiran, ia melihat sebuah mobil silver mewah terparkir di situ. Dari mobil itu keluarlah seseorang yang sangat mengejutkan Taeyong.
“lihat! Dia anak Seoul Internasional itu!”
“kau benar! Dia yang anak basket itu kan?!”
“aku tahu dia! Dia Kim Myungsoo!”
Taeyong mendengar teman-temannya menjadi ribut saat melihat Myungsoo. Myungsoo memang memakai seragam Seoul Internasional saat berdiri di situ. Sontak teman-teman Taeyong berlari dan mengelilingi Myungsoo.
“apa yang kau lakukan disini, eoh?!”
“kau sendirian rupanya... tidak bawa pasukan?”
Taeyong mendadak panik saat teman-temannya mengepung Myungsoo. Taeyong amat paham bahwa teman-temannya itu masih dendam pada siswa sekolah Seoul Internasional.
“apa?? Aku...aku hanya ingin menjemput Taeyong” ujar Myungsoo.
Winwin pun maju dan berteriak, “menjemput Taeyong?? Kau mau apakan kapten kami?!”
“apa kau mau mencelakakan dia?” tanya Jaehyun.
Taeyong buru-buru berlari ke arah mereka karena tidak ingin keadaan semakin parah. Taeyong betul-betul bisa melihat Myungsoo yang mulai ketakutan dengan sikap teman-temannya itu.
“teman-teman hentikan!!” teriak Taeyong.
“Taeyong, kau kenal orang ini?” tanya Winwin.
“tentu saja. Dia... dia saudara kembaranku... jangan apa-apakan dia” ujar Taeyong.
“mwo? Saudara kembar?” ujar teman-temannya bingung.
“Taeyong, apa maksudmu??” tanya Winwin.
“bagaimana bisa dia jadi kembaranmu?” tanya Jaehyun penasaran.
“ceritanya panjang...selama ini kami hidup terpisah karena masalah keluarga. Aku serius” ujar Taeyong.
“dia tidak bermaksud apa-apa datang kesini, mungkin dia hanya ingin menjemput aku dan eommaku, eum... maksudku Lee sungsaengnim” ujar Taeyong.
“anak-anak, kalian langsung pulang habis ini. Jangan pergi-pergi dan berbuat aneh-aneh. Jaga kesehatan kalian dan hati-hati di jalan” ujar eommanya.
“ne, sungsaengnim!!”
. . .
Taeyong sedari tadi tidak berani bicara pada Myungsoo. Ia masih merasa tidak enak pada Myungsoo dan appanya karena tindakan teman-temannya yang hampir memukuli Myungsoo. Ditambah lagi Taeyong masih merasa bersalah dengan Myungsoo karena masalah beberapa minggu lalu itu.
“hyung, kau baik-baik saja? Aku minta maaf” Taeyong akhirnya memberanikan diri.
“tidak apa-apa... aku hanya sedikit shock awalnya...” ujar Myungsoo.
“Taeyong, ada apa dengan teman-temanmu?? Kenapa mereka seakan-akan ingin membunuh Myungsoo?” tanya appanya.
“ah itu... ceritanya panjang. Pokoknya siswa sekolahku dan sekolah Seoul Internasional saling bermusuhan. Teman-temanku salah paham dan mengira Myungsoo datang ingin mencari masalah, apalagi kami sedang berduka” jelas Taeyong panjang lebar.
YOU ARE READING
I'm Sorry I'm too Introvert
General FictionTaeyong adalah siswa pintar di sekolahnya yang punya prestasi gemilang di bidang akademik terutama matematika. Selain itu Taeyong juga berwajah tampan. Namun sayang, Taeyong tidak memiliki banyak teman karena dia yang memiliki sifat introvert. Hany...
part 19
Start from the beginning
