[MinHyunbin/KomuPrime] Altair & Vega

1.2K 243 72
                                    

Kwon Hyunbin x Hwang Minhyun

※※※

a promt fromdalkomhanpoison

Soulmate!AU

※※※

"Ibu, mengapa nama Ayah ada di pergelangan tangan Ibu? Apakah Ibu dan Ayah bersama-sama membuatnya? Nama Ibu juga ada di pergelangan tangan Ayah..."

Seoul sedang memasuki musim dingin saat menjelang Natal. Sore ini, Hwang Minhyun yang berusia tujuh tahun, sedang duduk menemani Ibunya. Mengamati figur cantik yang kini sedang tekun merajut sebuah sweater untuk Ayah di hari yang semakin dingin.

Ayahnya masih belum pulang bekerja, dan kakak perempuannya sedang pergi bermain bersama teman-temannya.

"Tidak, ini muncul sendiri ketika usia seseorang sudah bisa untuk hidup bersama." Kening Minhyun berkerut dalam tanda tak mengerti, "Minhyun-ie tidak paham, hmm?"

Si kecil dengan kulit seputih salju tersebut kemudian mengangguk ribut dan membiarkan helaian ravennya bergerak dinamis. Ibunya kemudian terkekeh melihat tingkah si bungsu yang menggemaskan. Diletakkannya rajutan yang sudah separuh jadi di atas meja, kemudian pipi Minhyun ditangkup dengan kehangatan setara secangkir cokelat panas.

"Suatu hari nanti, Minhyun akan menemukan seseorang yang di takdirkan Tuhan untuk bersama. Uhm, bagaimana ya? Nanti Minhyun akan menemukan seseorang seperti Putri Salju dan Pangerannya, lalu mereka hidup bersama di sebuah kastil."

"Jadi, Minhyun harus bertemu dengan seorang seperti Putri Salju?"

"Iya, nanti nama Putri yang bertemu dengan Minhyun akan tertulis di sini," Ibunya menaikkan lengan sweater merah maroon milik Minhyun dan menunjuk pergelangan tangannya, tepat dimana nadinya berdenyut teratur, "seperti milik Ibu juga..."

"Tapi Minhyun-ie lebih suka bertemu Pangeran seperti Jonghyun-ie, Bu..." Si kecil merajuk, bibirnya mencebik beberapa senti dan lengannya dilipat di atas dada. Kekehan halus kembali berderai dari celah bibir Ibunya.

"Jadi Minhyun-ie lebih suka bertemu Pangeran?" Anggukan kecil kembali didapatkan sebagai sebuah jawaban dari si bungsu Hwang, "Mau bertemu Putri atau Pangeran itu tidak masalah, yang jelas kalau nama seseorang sudah muncul di sini, Minhyun tidak boleh untuk tidak suka."

"Tapi kalau nama Jonghyun yang muncul, Minhyun pasti akan suka!"

Pipi tembam Minhyun kali ini dicubit pelan oleh Ibunya yang kelewat gemas melihat tingkahnya, "Nanti, kalau Minhyun sudah besar...Minhyun pasti semakin paham dengan tanda di pergelangan tangan ini. Makanya, makan dan minum susu yang banyak supaya cepat besar. Arrachi?"

"Hum!"

Sore hari di tengah salju yang dingin menjelang Natal, pertama kalinya Hwang Minhyun diperkenalkan dengan sebuah konsep yang mutlak tak bisa ditolak oleh setiap umat-Nya. Konsep mengenai jodoh sehidup semati yang telah diikat oleh benang merah bernama takdir dan ditulis rapi dalam sebuah catatan malaikat.

※※※

Hwang Minhyun selalu menyukai konsep pasangan sehidup semati. Dari kecil, ia menganggap jika ukiran di atas pergelangan tangannya ketika ia menemukan seseorang yang tepat, sangat cantik. Hidupnya akan bahagia jika Tuhan sudah menentukan jodoh yang terbaik untuknya.

Tapi akhir-akhir ini, konsep mengenai soulmate seakan membuatnya resah tanpa tujuan. Usianya sudah genap dua puluh tahun, tubuhnya tumbuh tinggi dengan baik karena asupan kalsium dari susu yang ia konsumsi setiap hari, tapi tanda-tanda mengenai jodohnya belum muncul. Kata Ibu, semua tidak perlu dikhawatirkan. Toh, Ibu dan Ayahnya bertemu ketika keduanya berusia dua puluh lima tahun.

[PD101-S2] ForelsketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang