FLTR - 9

1.4K 295 20
                                    

"GIMANA buat pameran besok?" tanya Leo pada Sandy yang berjalan di sisinya mengenai sesuatu yang membuat Sandy sibuk akhir-akhir ini.

"Udah siap semua, tinggal nunggu besok buat opening-nya," sahut Sandy. "Jangan lupa, besok jam sembilan di aula. Lumayan nggak tuh, jadwal KBM jadi nggak bakalan efektif selama tiga hari?"

Leo manggut-manggut. "Cuma kurang lama aja, sih. Sebulan dah kalo perlu."

"Itu mah untung di anak-anak, rugi di kita—OSIS."

Tanpa Leo duga, datang kekehan halus dari sebelah Sandy.

Dia Alin, Sandy yang memberitahu namanya. Cewek yang belakangan ini kelihatan cukup dekat dengan Sandy dan kebetulan satu organisasi. Merupakan cewek yang sama dengan yang beberapa waktu lalu meminjamkan post-it note pada Leo karena keinisiatifan Sandy.

"Mending sibuk di OSIS kali, San, daripada belajar di kelas. Ngebosenin," kata Alin yang langsung disambut dengan anggukan setuju dari Sandy.

"Iya sih, bener juga lo," kekeh Sandy. "Karena ada gue tuh, makanya nggak pernah kerasa bosen di OSIS. Iya nggak, Lin?"

Leo yang mendengarnya langsung memutar mata. Jadi kambing congek dah gua, batinnya. Diembuskannya napas panjang, kemudian sedikit mempercepat langkah dan berhenti di loker nomor 132, yang merupakan loker pribadinya.

"Bentar ya," kata Leo tanpa menoleh. "Gue baru dapat buku paket yang belum kebagian."

Segera Leo ambil beberapa buku paket dari dalam tas yang akan dia masukkan ke loker itu. Tanpa perlu kunci, Leo tetap bisa membuka pintunya. Karena kuncinya hilang ketika loker tidak sedang dalam keadaan terkunci.

Namun, tatapan Leo terpaku pada sebuah kertas terlipat dua yang terdapat di atas tumpukan buku. Dia raih kertas tersebut sebelum menaruh buku paket di sana. Pintu loker pun dia tutup kembali.

Karena penasaran, Leo segera membuka lipatan kertas untuk membaca isinya, mengabaikan Sandy dan Alin yang diam memerhatikan dengan wajah bingung.

*

Aku tahu kamu merasa kurang nyaman jika meninggalkan pesan untukku di loker 27, ketika aku menemukan balasan darimu beberapa hari lalu.

Karena itu, balasanku kali ini berakhir di sini—kamu tidak perlu tahu kenapa aku bisa tahu lokermu.

Dan, Leo, memangnya kamu masih ingin bertemu denganku kalau aku juga laki-laki sepertimu?

- Rai -

*

---

(9 Februari 2018)

From Leo to Rai [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang