FLTR - 4

1.6K 316 13
                                    

PENCARIAN Leo dimulai dengan bertanya-tanya di grup angkatan, barangkali ada di antara mereka yang merasa kehilangan buku sketsa di loker ruang seni.

Namun, sudah lebih dari sehari, jawaban yang dia dapat dari sana hanyalah dua kata; tidak ada. Yang berarti, buku sketsa itu bukan milik teman-teman seangkatannya.

"Apa gue harus nanya ke junior? Ke senior?" tanya Leo setelah memberitahukan hal tersebut kepada Sandy. "Ya kali, dah. Nggak ada satupun yang gue kenal."

"Elo sih, nggak pernah nyoba bersosialisasi sama angkatan yang lain. Sekarang nggak bisa apa-apa 'kan, untuk hal penting kayak gini?" sahut Sandy dengan pandangan yang tetap fokus pada layar ponsel. Sedang bermain game.

"Gue menganggap ini penting cuma karena ada muka gue di situ, San."

"Haduh, Le. Terlepas dari rasa penasaran terhadap 'pengagum rahasia' lo, tetep aja sekarang itu lo lagi nyimpen barang punya orang lain. Kalau sekarang yang punya lagi kelimpungan nyariin itu buku, gimana? Lo nggak kesian, apa?"

"Kasian. Dikit. Lagian salah sendiri sih, kenapa dia sampai ceroboh ninggalin barang di loker. Udah tau itu loker dipakai untuk bersama."

"Kampret banget lu, malah nyalah-nyalahin korban." Sandy geleng-geleng kepala. "Lo nggak nyadar lo juga salah? Sekarang sketchbook itu di tangan lo. Kalau yang punya sempet nyariin di loker itu, gimana? Bisa-bisa dia ngiranya hilang beneran, Le."

Leo hanya mendengus, kemudian memandangi gambar wajahnya sendiri di buku sketsa yang dia temukan. "Saat ini gue cuma pengin tau, siapa orang yang diam-diam gambar wajah gue di sini. Gue harus nemuin orang itu pokoknya."

Cowok itu masih melakukan hal yang sama, sampai tiba-tiba ada sesuatu yang tertangkap oleh indra penglihatannya. Sudah beberapa hari menyimpan buku sketsa itu, tapi baru kali ini Leo menyadari semacam tanda yang mungkin akan menjadi petunjuk baginya.

Leo mengangkat sedikit buku sketsa itu seraya mendekatkan kepala dan menyipitkan mata, ingin melihat dengan lebih jelas lagi.

"Heh, lo ngapain, sih? Gangguan mata?" tanya Sandy bingung.

"Gue dapat petunjuk, San."

"Hah?"

"Rai. Namanya Rai!"

---

(5 Februari 2018)

From Leo to Rai [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang