Yoongi: Bukan Yan yang mengangkat telponnya. Haish!!

Jin: Lalu siapa?

Jungkook: Iya siapa?

Yoongi: Yixing! Pria keparat itu lagi!!

J-hope: Yixing?

Rapmon: Siapa Yixing?

Jimin: Apa yang dikatakannya?

Yoongi: Dia bilang Yan sedang tidur lelap saat ini. Haish!!!

BTS: o.O

Taehyung: Hyung... apa hyung mengenal pria itu? Apa noona akan baik-baik saja dengannya?

Yoongi: Aku tidak mengenalnya. Tapi Yan pernah mengatakan padaku kalau dia adalah temannya. Tapi aku sama sekali tak percaya pada pria itu. Awas saja kalau sesuatu terjadi pada Yan aku bersumpah akan membunuh pria itu.

Jin: Yoongi tenangkan dirimu....

》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》

Yan POV

Baiklah.... yang perlu kulakukan saat ini adalah aku harus keluar dari kamar ini. Aku yakin aku bisa. Aku hanya tinggal memutar knob pintu ini dan kemudian aku keluar. Aku menghitung mundur 3... 2... 1!

Haish!!

Aku tidak bisa... aku takut Yixing.... bukan bukan... tapi aku terlalu malu karna kejadian semalam. Tapi kalau aku tak melakukannya... aku harus melakukannya.

Aku memutar knob pintu.

Aku melihat Yixing tengah duduk membelakangiku. Dia sibuk memainkan hp nya. Dia tidak sadar aku telah berdiri dibelakangnya. Kenapa aku malah jadi membeku seperti ini, aku bisa melihat dari belakang dia tidak menggunakan masker. Apa aku sanggup melihat wajahnya? Bagaimana kalau dia punya tatapan membunuh...

Aku berdeham mencoba menghilangkan rasa gugupku. Dia berbalik melihatku cepat-cepat aku menunduk.

"Kau telah selesai mandi. Duduklah." Ucapnya.

Tamatlah riwayatmu Yan.

Aku duduk berseberangan dengannya. Demi apapun aku tidak berani melihat wajahnya. Aku hanya duduk menundukkan kepala sambil berdoa dalam hati semuanya akan baik-baik saja.

"Apa kau baik-baik saja?" Dia bertanya.

Aku mengangguk. "Ya, aku baik-baik saja."

"Kau tidak mengingat apapun ya kan?" Dia terkekeh.

Aku menggelengkan kepala. "Aku tidak mengingat apapun.... Tapi bagaimana aku bisa disini?" Aku bertanya dengan ragu.

"Hmm... Saat aku di club tadi malam, aku tidak sengaja melihatmu sedang minum bersama beberapa orang. Kau menyebut mereka sebagai temanmu, itulah yang kau katakan tadi malam.... Tapi aku memutuskan membawamu pulang kemari karna tak satupun dari mereka yang bisa kupercaya." Ucapnya penuh perhatian.

Tidak ada sedikitpun penekanan atau nada marah dalam kata-katanya barusan.

Aku mendongak mencoba memberanikan diri untuk melihat wajahnya.

OH MY GOD...

Aku hampir saja terkena serangan jantung.

Aku hampir saja terkena serangan jantung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Lucky Fan GirlWhere stories live. Discover now