1. Flashback

19.8K 598 17
                                    

Alesya berjalan gontai menuju kelasnya. Sehabis sibuk OSIS perutnya tidak bisa diajak kompromi lagi. Ia langsung pergi menuju kelas karena memang sudah waktunya jam istirahat pertama.

"Lah, Al, udah ketemu Bagas? Tadi dicariin Bagas, dia minta data anak-anak musik," kata Reyhan yang memang satu ekskul musik dengan Alesya baru saja ingin keluar dari kelas.

"Nggak ketemu, nanti gue temuin deh, sehabis makan," jawab Alesya menuju mejanya.

Lomba paduan suara yang diadakan di salah satu Universitas, membuat ekskul musik dari sekolah Alesya mewakili. Bagas yang memang di kelas 11 IPA 4 sering mencari-cari Alesya di kelad 11 IPS 1, mengingat di ekskul Alesya menjabat sebagai sekretaris.

Gadis berpipi bulat itu bisa dibilang sibuk di sekolahnya, mulai dari OSIS, persiapan lomba-lomba ekskul yang diikuti. Di antaranya adalah basket dan musik, juga olimpiade Geografi yang dekat-dekat ini akan diadakan kembali. Dibalik kesibukannya, Alesya tipikal anak yang receh dan hobi nge-jokes, ia lebih senang menutupi lelahnya dengan membuat guyonan, dan ia akan merasa senang jika sudah berada di sekolah, walau sesibuk apapun tanggung jawabnya.

"Al, Bagas nyari lo, tuh!" teriak salah satu teman sekelasnya.

Alesya yang baru saja meneguk air minum, buru-buru mengambil selembar kertas dari tasnya, dan langsung keluar dengan sisa makanan yang masih tersisa di sela bibirnya.

"Lo tuh ya, kalau makan jangan nyisa buat besok," ucap Bagas sambil menyingkirkan sisa makanan yang menempel.

Alesya tertegun. Jangan sampai ambyar, yang terjadi padanya dengan Bagas sudah lama sekali, tolong jangan goyah. Alesya sudah benar-benar biasa saja terhadap Bagas.

"Lo tahu nggak sih, kegiatan gue seharian ini apa aja?" tanyanya membaliki.

Mereka masih dalam posisi bicara berhadapan. Bagas yang jangkung membuat Alesya yang melihatnya jadi agak mendongak. Mata anak-anak yang berlalu—yang Alesya masih yakin— bertanya-tanya dalam benak mereka, "bukanya dia udahan ya, sama Bagas?" atau.. "Lah, dia masih deket sama Bagas?"

"Apa?"

"Nemenin Justin bikin video klip, belum lagi Ariana ngajak shopping, gue kan nggak enak ya mau nolak gimana, sibuk juga gue," jelas Alesya panjang.

Bagas tertawa kecil.

"Jangan berharap ketinggian ya, Neng, nanti kamu jatuh. Yaudah, mana datanya?" pinta Bagas.

Alesya menyerahkan selembaran kertas tersebut. Bagas mengecek ulang.

"13, 14........ Loh, Darren ikut? Katanya nggak mau?" tanya Bagas heran.

Memang sewaktu seleksi kemarin Darren— yang juga sekelas dengan Bagas— mundur duluan saat seleksi belum dimulai, dia bilang pesimis dengan suaranya. Tapi, saat diseleksi dengan Kak Roy, pelatih paduan suara, ia terpilih. Menurut Alesya, suara Darren yang serak-serak basah seperti Virzha, akan tidak bisa jika dipadukan dengan suara anak-anak yang lain. Tapi, mungkin Kak Roy punya cara untuk mengkombinasikan suara Darren dengan yang lain sehingga dapat menciptakan irama yang indah.

"Ke pilih sama Kak Roy, siapa yang bisa nolak?" jawab Alesya mulai duduk di balkon.

"Iya, sih. Yaudah, nanti pulang sekolah jangan lupa latihan, Al," ucapnya mengingatkan.

"Eumm.. Gas, gue izin, ya? Hehe," pinta Alesya takut-takut.

Untuk yang pertama kali, ia absen. Pun jikalau diizinkan. Hari ini Alesya sangat lelah dengan kondisinya, sangat butuh istirahat. Mengurus kegiatan di sekolah yang tak ada henti-hentinya, belum lagi kegiatan di rumah.

"Lo sakit?" tanyanya sembari menempelkan punggung tangannya ke dahi Alesya. Alesya tersentak pelan.

"Gue capek," kata Alesya pelan.

"Yaudah, gapapa. Tapi, kalau udah pulang, jangan ngebasket."

Alesya mengangguk. Selelah apapun dirinya, ia akan benar-benar izin saat dirinya merasa lelah.

"Dah ya, gue balik. Gws lo," ucapnya dengan tatapan datar sambil berjalan pergi.

Alesya mengangguk tersenyum.

Namun ternyata dari sebrang kelas 11 IPA 3 ada pemuda yang sedang duduk dan memperhatikan dari balkon kelasnya.

-----

a/n:

selamat membaca!
masih banyak part yang lebih seru. jangan lupa vote dan komen:)

ALESYA [SELESAI]Where stories live. Discover now