Part 6

79 10 1
                                    

"Thomas!"
Teresa terbangun sambil memanggil nama Thomas pelan. Napasnya menderu.
Thomas dan Minho yang sedang asik makan gorengan pedas karena campur cabe itu pun menoleh ke arah Teresa.
"Ghebethan lu khrenapha Thom?" (Gebetan lu kenapa Thom?)
Tanya Minho dengan mulut yang penuh dengan gehu. Thomas mengangkat bahunya sambil menehan gorengan yang dia kunyah. Teresa pun duduk, lalu melihat Thomas, matanya tiba-tiba berkaca-kaca. Melihat itu, Thomas langsung kelihatan panik.
"Lah? Tres? Kamu kenapa? Kok nangis?"
Tanya Thomas. Minho yang melihat itu pun langsung cepat-cepat menelan gorengannya. Namun, Teresa semakin berurai air mata. Thomas dan Minho berpandangan.
"Tres, kamu kenapa? Minho bantuin dong!"
Ucap Thomas menoleh ke arah Minho.
"Lah mana gue tau, orang lu yang sering sama dia,"
Jawab Minho yang juga merasa bingung dengan tingkah Teresa. Teresa pun menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu mengelap air matanya.
"Ah enggak, kayaknya aku cuma mimpi,"
Ucap Teresa. Thomas pun duduk mendekat dengan Teresa.
"Mimpi apa?"
Tanya Thomas kepo. Minho yang juga ingin tau pun mempertajam pendengarannya.
"Jadi, tadi itu aku mimpi kalau kita lagi di glade, ngelawan cranks yang jumlahnya banyak banget. Terus, tiba-tiba ada pohon tempat dibelakang aku sama Thomas lagi bertarung ngelawan cranks jatuh karena kebakar, aku selamat, tapi Thomas...,"
Teresa menghentikan omongannya, lalu mulai meneteskan air mata. Lagi.
"Iya udah, cuma mimpi doang kok, jangan nangis lagi yaa, cup cup cup nanti cantiknya luntur...,"
Ucap Thomas sambil menepuk-nepuk pundak Teresa dan menghapus air matanya. Namun tak lama kemudian, Newt datang sambil membawa secangkir kopi.
"Teresa, minta kopinya yak,"
Ucap Newt dengan nada sumringah.
"ENAK AJA LO, KOPI BIKINAN GUE WOY,"
Terdengar suara Sonya menggelegar ke seluruh ruangan. Minho yang melihat itu hanya tertawa.
"Yaudah, aku cuci muka dulu deh,"
Ucap Teresa yang kemudian langsung pergi meninggalkan Thomas dan Minho.
"Teresa kenapa ya? Kok jadi sering nangis gini?"
Tanya Minho penasaran. Thomas hanya menghela napas.
"Kondisi ibunya Teresa gimana?"
Tanya Thomas sambil mulai berdiri diikuti Minho.
"Koma, Thom. Mungkin emang seharusnya Teresa gak liat kondisi ibunya sekarang,"
Jawab Thomas dengan perasaan menyesal.
"Lu bakal nginep disini?"
Tanya Minho. Thomas mengangguk pelan. Semua orang kecuali Thomas, Newt, Minho dan Sonya sudah pulang kerumah masing-masing karena rumah mereka tidak dekat dengan rumah Teresa. Thomas dan Minho pun pergi ke dapur. Disana tampak sepasang kakak beradik yang sedang berebutan cangkir yang berisi kopi.
"Gue yang bikin woi!"
"Tapi gue udah minta izin ama si Teresa!"
Mereka berebutan sembari bertengkar mulut. Minho dan Thomas yang melihat hal itu pun langsung saling berpandangan.
"Gelasnya pecah oiii gausah berantem njir,"
Minho berusaha melerai, namun kedua orang itu memang kepala batu, yap, sangat keras kepala. Tak lama kemudian, Teresa pun keluar dari kamar mandi dengan keadaan rambut dan wajah yang basah, melihat Newt dan Sonya bertengkar, Teresa pun langsung menengahi mereka.
"Ehh udah-udah, Newt bikin aja lagi, daripada kalian berantem terus, pusing tau,"
Lerai Teresa. Mereka pun berhenti berebutan cangkir kopi. Terlihat bahwa Sonya mengeluarkan lidahnya ke arah Newt.
"Btw, napa rambut lu basah gitu kayak yang habis direndem?"
Tanya Minho. Teresa berbalik ke arah Minho dan Thomas.
"Lupa, kirain gue ke kamar mandi awalnya mau keramas, baru inget cuma mau cuci muka doang,"
Ucap Teresa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dengan kencang sehingga air-air yang menempel pada rambut Teresa pun terciprat-ciprat ke arah Thomas, Minho, dan Sonya.
"Sans euy,"
Ucap Sonya sambil mengelapi wajahnya yang terkena air. Hal yang sama dilakukan oleh Thomas dan Minho. Dengan tingkah watadosnya, Teresa tertawa.
"Eh kayaknya seru juga ngerjain Thomas sama Minho,"
Ucap Sonya yang lalu masuk ke kamar mandi dan ikut membasahi rambutnya. Ia pun mencripat-cipratkan rambutnya ke arah Minho dan Thomas. Sonya dan teresa tertawa bersamaan. Minho dan Thomas yang terkena air double itu pun mengelap wajah dan rambut mereka.
"Kalian cewek-cewek nackal,"
Ejek Newt yang baru saja kembali setelah membuat kopi.
"Dih alay gausah pake C juga kale,"
Ejek Sonya. Tiba-tiba, terlintas ide di pikiran Thomas.
"Eh gini aja, mumpung rambut cewek-cewek lagi basah, yang cowok lomba aja buat ngeringin rambut ceweknya,"
Usul Thomas.
"Bilang aja mau modus,"
Jawab Newt.
"Eh gapapa deng, gue lagi mager ngeringinnya,"
Sela Sonya sambil meringis. Newt menghela napas.
"Yaudah yuk,"
Ucap Newt sambil menaruh kopinya.

~Bersambung~

Outside the Maze (The Maze Runner Fanfic)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu