Seya yang sadar akan hal itu, balik memelototinya dan langsung berucap, "apa liat liat?!"



"Nih, makan dulu." Seya memberikan satu cup mie instan rebus pada Baro. Baro menerimanya begitu saja, tanpa mengucapkan terima kasih atau kata-kata lainnya.

"Aku gatau kamu kenapa. Tapi kalopun ada hal berat yang lagi kamu hadapin, semoga itu cepet berlalu dan semoga kamu cepet baik-baik aja," ucap Seya yang masih mengunyah mie-nya.

Setelah mereka berdua selesai menghabiskan makanannya, Seya pamit terlebih dahulu karena merasa sudah mengantuk. Dan tentu saja Baro tetap bersikap cuek.

Baro baru hendak beranjak pergi ketika jam telah menunjukkan pukul 1 pagi.

Ia melihat dua bungkus coklat katkit dan sekotak susu fashion flag di bangku ayunan sebelah. Pastilah Seya yang memberikannya.

*

Seya terbangun. Ia melihat jam weker yang terletak di sebelah sleeping bagnya. pukul menunjukkan setengah tujuh.

Ia baru akan melanjutkan tidur jika tidak ingat hari itu ia harus kembali ke sekolah.

Akibat libur terlalu lama memang membuat jam tidur makin panjang.

Dengan sangat terburu-buru, Seya bersiap-siap berangkat ke sekolah.

Di depan pagar Seya dikagetkan oleh Baro yang ternyata sedang menunggunya.

"Heh bikin kaget aja. Ngapain disini?" tanya Seya judes.

Baro memeriksa jam tangannya kemudian menarik tas Seya.

"Ngapain sih anjir, lepasin woy," jerit Seya.



Baro melempar Seya masuk ke dalam taxi. Ia ikut masuk pula dan memberitahu alamat sekolah mereka kepada sang supir.

Seya mengumpat-ngumpat tanpa suara sambil mengelus lengannya yang sakit.



Sesampainya di sekolah, tak sedikit murid lain yang menyadari mereka datang berduaan.

Bahkan Vlo, musuh bebuyutan Seya, sudah menjadikannya bahan gibahan.

Saat masuk ke kelas, Seya disambut oleh teriakan riuh teman-temannya.

"UHUUUUUU... PRINCESS SEYA UDAH MASUK SEKOLAH," teriak temannya yang bertubuh gempal dan cepak.

"SEYAAAAAA....," Cala berlari dan segera memeluk Seya.

"Woy elah, kenapa sih pada lebay, aku ga masuk bukan karena sakit cacar air kalii," ucap Seya sambil tertawa-tawa.



Di kantin, Seya sedang sibuk melahap nasi goreng saat Vlo dan teman segengnya datang menghampiri.

"Ekh...ekhem...," dehem Vlo yang tak dipedulikan oleh Seya.

"Kok lo bisa sih berangkat sama doi?" Vlo memberi isyarat yang menunjuk pada Baro yang duduk tak jauh dari mereka.

Seya menggaruk hidungnya sebentar.

"HUUUAAATTTSSSYYYIIIIIMMMM," ia menyemburkan nasi goreng tepat ke arah Vlo. "Oh, sorry."

Vlo sudah maju dan siap untuk menghajar Seya jika saja tak ditahan oleh teman-temannya yang kemudian membawanya pergi.

"Woooohhh Seyaaa... keren bangeettt," puji Cala yang ada di hadapannya.

I NEED YOU MOREWhere stories live. Discover now