Ternyata, aku hampir mengeluarkan suara saat bibir Yoongi berpindah mencium tulang selangkaku. Aku menggigit bibir. Dia menciumku penuh sensasi.

"Kau masih gugup?" Dia berbisik ke telingaku.

Aku bisa merasakan jantungku berdetak tepat di telingaku.

Dia menciumku sekali lagi lalu perlahan-lahan melepaskan tanganku. Dia melihat ke arahku. Aku juga menatapnya.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Aku terbangun karna silau matahari yang menusuk melalui celah jendela kamarku. Saat aku membuka kedua mataku, Yoongi masih menutup nata, tapi kedua tangannya menarikku ke dalam pelukannya. Aku tersenyum. Bangun seperti ini mungkin adalah perasaan yang paling menakjubkan yang pernah ada.

"Aku mencintaimu." Ucapnya lalu mencium ubun-ubunku.

Aku tak bisa menahan senyum. "Aku tahu. Aku juga mencintaimu." kataku semakin menempelkan wajahku ke dadanya.

"Aku tahu." katanya memelukku lebih erat. "Aku tidak ingin pergi. Aku ingin tetap seperti ini." Dia mengusap punggungku.

"Aku juga ingin kau tetap disini, tapi kau harus bekerja."

"Yan, nanti malam kami ada perform dan interview. Datanglah." katanya. "Katakan kau akan pergi."

"Apa aku bisa?" Aku bertanya.

"Kenapa tidak, jika aku bilang aku menginginkanmu di sana mereka tidak akan mengatakan apapun. Tenang saja aku akan mengatur semuanya." Ucapnya.

"Baiklah kalau begitu aku akan pergi" kataku.

*RING RING*

"Sebentar." Ucapnya.

Dia meraih hpnya diatas nakas.

"Halo?"

Dia membuat speaker hp nya hidup.

J-hope: Hyung sudah bangun? Jadi bagaimana kabarnya?

Mataku melebar. Yoongi tersenyum padaku.

"Apa maksudmu?" Dia bertanya.

J-hope: Hyung pasti tahu persis apa yang ku maksud.

"Oh, dengan Yan?" Dia bertanya.

J-hope: Tidak, dengan Nari. Tentu saja dengan Yan.

Siapa Nari?

Aku bangkit dan pergi mandi. Yoongi melihat saat aku berjalan.

J-hope: Hyung. Jangan terus pandangi Yan seperti itu.

"Ah?! Bagaimana kau tahu?"

J-jope: Dari suara yang tiba-tiba senyap dan juga dari suara jejak kaki.

"Oh. Sebentar lagi aku akan kembali ke dorm."

J-hope:Oke. Hati-hati dan jangan sampai telat."

"Oke."

》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》

Aku tiba di hotel sesuai dengan rencana yang telah diatur Yoongi. Hotel ini sangat bagus, mewah dan... wow.

Tiba-tiba aku melihat Taehyung berjalan kearahku.

Taehyung: Noona ayo ikut bersamaku. Noona dikamarku saja oke.

Dia menarik tanganku dan langsung membawaku ke kamar tempat dia menginap.

Disana ada Jungkook.

Jungkook: Hai noona....

"Hai sapaku."

"Taehyung. Rambutmu harus dirapikan lagi sekarang." Ucap seseorang.

Taehyung hanya mengatakan oke.

Taehyung: Noona ayo...

Dia memegang tanganku dan membawaku ke tempat tujuan mereka. Semua orang duduk di kursi untuk mendapatkan rambut yang ditata dan make up mereka agar jadi lebih rapi. Pakaian mereka ditata agar bisa berubah. Wow, rasanya seperti salon kecantikan. Begitu banyak sikat dan produk rambut. Aku duduk di sofa dan melihat. Bagaimana bisa begitu banyak orang berada di satu tempat? Aku menatap Yoongi. Dia tersenyum padaku. Aku membalas senyumannya.

"Permisi, apakah kau Yan?" Aku mendongak. Melihat seorang wanita cantik.

"Iya, aku Yan."

"Senang bertemu denganmu, aku sudah banyak mendengar tentangmu."

"Aku?" Aku menunjuk diriku sendiri. Dia mengangguk.

"Member BTS selalu membicarakanmu, aku Kim Nari, hairstylist Yoongi."

Aku tidak bisa bohong, aku cukup terkejut dengan namanya. Aku bertanya-tanya mengapa Jhope tadi menyebutkan namanya.

"Ah iya. Senang berkenalan denganmu." Aku tersenyum.

"Kau adalah gadis beruntung. Aku yakin pasti semua member BTS pasti baik padamu." Dia menatap Yoongi dan mendesah.

"Yeah, mereka semua sangat baik."

"Baiklah, sebaiknya aku memulai dengan Yoongi. Senang bertemu denganmu, bye...." Dia tersenyum. Tapi dari cara ia tersenyum terlihat berbeda. Seolah ia tak ikhlas untuk melakukannya.

Nari berjalan ke arah Yoongi. Aku mengamatinya dan dia seperti terlalu nyaman bersama Yoongi. Mereka tertawa dan bercanda satu sama lain, aku merasa terganggu olehnya. Tapi aku yakin itu bukan apa-apa, dia melakukan pekerjaannya ... Aku membuang muka dan melihat Taehyung menyelesaikan make upnya.

Taehyung: Noona harus memperbaiki rambut dan makeup noona juga.

"Ah. Tidak perlu, lagian kan aku tidak ikut manggung sepertimu." Aku tersenyum.

Taehyung terkekeh.

》To Be Continued《

Lucky Fan GirlWhere stories live. Discover now