Part 17 - Misteri yang Terkuak

En başından başla
                                    

"Tuan Liu...Apa yang harus kita lakukan." Panggil Soojung mengingat kekasihnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

****

Selepas Fajar
Di Area Istana

Warna emas sedang membasuh atap-atap kediaman Istana dalam diam. Dan hawa embun pagi merangsek sangat dingin. Amber merapatkan mantelnya dengan tergesa. Matanya gelisah dan dia mendadak berbalik ketika mendengar gesekan jubah bergerak kearahnya.

"Yang Mulia tidak bisa menemui anda secara langsung. Ada isu bahwa penculikan istri anda mungkin ulah partai Noron Pyokpa. Dia harus terlihat netral untuk menjaga ketegangan politik didalam Istana. Apa yang harus saya lakukan?" Panglima Young-ha menurunkan gat nya ketika matanya menatap kedalam titik di pupil Amber.

"Saya rasa. Saya menemukan apa yang dicari oleh Yang Mulia selama ini."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tak.

Amber hampir tidak mampu menahan getar dalam suaranya. Dan Panglima Young-ha jelas terlihat membatu, tangannya seakan mencengkram ganggang pedangnya dengan begitu kuat

"Apakah anda yakin Tuan Liu? I-Ini adalah sesuatu yang tidak boleh sekedar tebakan semata." Bisik Panglima Young-ha cepat. Dia menatap kesekitar. Berhati-hati.

"Saya harusnya tau sebelum saya meminta untuk bertemu Yang Mulia. Benda itu selama ini...---"

"Ya?"

"Benda itu.."

"...."

"Ada bersama saya."

"Mwo?!" Panglima Young-ha melebarkan matanya.

"Ahboji menyimpannya dengan cara merekatkan benda itu pada sebuah lukisan. Ia kemudian melapisi bagian belakang lukisan tersebut dengan kertas lain. Membuat surat itu seperti tersimpan didalam kantong. Ara?"

"Ne.. Jadi?"

"Dia menggunakan lukisan. Karna lukisan mudah untuk diserahkan kepada siapapun--maksudku kepada penerus selanjutnya yang akan menyimpan surat itu. Dan hanya.." Jeda Amber menegang.

"Ya?"

"Hanya lukisan yang tidak akan ditanyakan jika memiliki beberapa lapisan kertas. Itu wajar. Tapi biasanya mereka akan melapis kertas lukisan dengan kertas yang sama. Karena tekniknya kertas itu lebih dulu dilapis sebelum dicat. Anda tau? Itu mempengaruhi daya serap dan hasil akhir. Semua pelukis dan ahli kertas tahu itu."

"Jadi maksud anda?"

"Ne. saya mengetahui bahwa lapisan belakang ini ditempelkan setelah lukisan jadi. Itu artinya ini bukan bagian dari lukisan. Dan Ahboji sengaja menempelnya dari serat kertas yang berbeda. Itu ditujukan agar lapisan ini tidak merusak serat didalamnya. Saya telah memotong dan membukanya sedikit diujung bagian ini. Dan benda bermasalah itu memang ada didalam lukisan ini. Saya tidak bisa membuka semua. Agar Yang Mulia yakin ini bukanlah rekayasa."

"Arashimida. Tuan Liu. Aku akan membawa ini pada Yang Mulia. Jadi tunggulah dikediaman anda. Aku akan membawa anda sebentar lagi." Panglima Young-ha merapat untuk memastikan Amber mengerti dengan apa yang dia sampaikan.

"Aku akan menunggu."

Amber menyerahkan gulungan lukisan yang dia bawa. Dan segeranya dia melihat Panglima Young-ha menghilang dibalik kabut embun yang mulai mengabur.

Dan bagai hantu, sosok itu dengan cepat menerobos jalur bilik.

****

Kediaman Amber
Pagi yang berawan

Jaesaeng [Complete]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin