Part 12 - Harapan Dua Orang

1.1K 143 52
                                    

Pyonggando 1778

Pagi yang mendung - di Kediaman Rumah Hijau.
.
.
.
.
.

Didalam bilik yang terletak paling ujung. Dengan pagi yang masih berawan.

Soojung menatap Amber yang masih tertidur pulas.

Ini sudah hari ketiga. Dan seluruh ramuan yang diberikan Ahjuma Song bekerja dengan baik.

Nyonya Choi mungkin akan mengunjungi mereka hari ini. Itu semua karena reputasi pedagang Kim (Paman Amber) yang begitu baik. Sehingga Nyonya Choi langsung setuju untuk memberikan perlindungan selama Amber ada disana.

Nyonya Choi sengaja tidak mengunjungi Amber sementara waktu. Khawatir jika gerak-gerik mereka diawasi. Jadi, setelah yakin semua aman. Nyonya Choi baru akan menemui Amber hari ini.

Kadang kala, Soojung memang mengunjungi Amber. Tapi dengan cerdik, dia selalu membawa Nona Park bersamanya. Membuat Amber tidak bisa berbicara secara personal. Dan bagaimanapun. Soojung masih belum siap dengan hatinya..

Tapi hari ini,

Soojung memberanikan diri memasuki kamar Amber seorang diri.

Ingin menantap wajah tidur itu sebentar.

Untuk meyakinkan hatinya yang sudah terlalu rapuh dan telah membengkak

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mata Amber bergerak, dan  tiba-tiba dia terlihat menggeram.

Soojung buru-buru mengalihkan pandangan, dan segera bergeser untuk menjaga jaraknya.

"Ohh.. Soojung-a.. A- Ahjuma Song.. dimana dia...?" Tanya Amber lemah ketika sebagian dari dirinya begitu terkejut mendapati Soojung ada disana. Sendirian.

"Bibimu pulang tadi pagi...Ummm. Choensang tidak ingin melewatkan kelas seninya... Anak itu terlihat aktif, dia selalu menyeret tangan bibimu untuk mengajaknya pulang. Mungkin ia tidak mengerti tentang keadaanmu." Soojung menjelaskan dengan tidak fokus. Bagaimanapun Amber terlihat sangat manis saat terbangun dengan mata yang masih setengah redup.

Soojung memutuskan untuk bergerak mengambil sebuah nampan yang terletak didekatnya.
.
.
.
.
.
.

"Ehhh.. Ahjushi Kim berpesan bahwa dia akan mengunjungi anda dua hari lagi. Ada seseorang yang sepertinya mengintainya. Jadi dia ingin menyesaikan itu dulu. Untuk sementara, anda harus minum teh hitam anda Tuan Liu. Dan, ehh.. Badan anda harus dibersihkan..." Lanjut Soojung memberanikan diri menatap Amber.

Ini pertama kalinya mata mereka kembali bertemu dalam waktu tiga hari terakhir secara personal.

"Minumlah segera..." Sambung Soojung sambil menarik nampan itu kearah Amber.

Perlahan. Amber menggerakkan badannya untuk bangun dengan hati-hati

Hanya ada nyeri sekarang. Berdenyut disekitar rusuknya yang masih terbungkus kain sampai dengan dadanya. Bibi Song benar-benar ingin memastikan daerah sensitifnya tertutup. Itu, untuk berjaga-jaga, jika seseorang mendadak masuk ke kamar ini.

Soojung bergerak menuang isi guci kedalam gelas dan kemudian meniup ringan uap tehnya.

Dia menyendoknya sedikit. Mencicipi, dan kemudian mengarahkan ujung sendoknya ke bibir Amber. "Ini tidak pahit.." Lanjutnya tersenyum kearah Amber.

"Aku tahu.... " Komentar Amber gagap.

Dia diam, dan Soojung juga terdiam. Mereka saling memandang sementara waktu. Lalu kemudian tangan Soojung sedikit bergerak,

Jaesaeng [Complete]Where stories live. Discover now