PART 9 : Day 17-18

539 34 3
                                    

Berdiri diantara rumput hijau, memandang danau yang biasanya ia kunjungi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Berdiri diantara rumput hijau, memandang danau yang biasanya ia kunjungi. Beberapa orang berlalu lalang di belakangnya. Ia sedang menunggu Zero yang berkata ingin menemuinya di danau. Jadi, April menurutinya. Ia sangat menrindukan kekasihnya itu. Entah Padahal kemarin mereka baru ssja bertemu. Sikap Zero yang selalu membuatnya jengkel dan mengundang tawa membuat April terlalu nyaman dengan Zero.

"April?" Panggil seseoramg dari belakang April berdiri sekarang. April melihat Zero berdiri bersama seorang cewek yang entah April pun tak mengenalinya. Zero berjalan mendekati April menggandeng cewek yang ada disampingnya.

April ingin protes dengan apa yang Zero lakukan sekarang. Tapi, apa boleh buat April tau Zero menggandengnya. Jadi, itu hak Zero.

"Kenalin dia Bilqis, anak dari temen Papa ku" ucap Zero, April mengulurkan tangannya. "April"

"Bilqis" April tersenyum kecut, cewek yang sangat feminim beda dengan April yang agak tomboy. Gadis yang sopan pula. April menunggu apa yang akan diucapkan zero selanjutnya.

"Dia pacar aku Bil." Ucap Zero, Bilqis mengangguk. April ingin sekali tersenyum dengan ucapan Zero.

"Tapi kamu kan mau dijodohin sama aku?" Tanya Bilqis, April yang mendengarnya hanya mampu menatap Zero, tatapan kecewa. Dengan muka Zero yang sangat mengesalkan ia tersenyum miring.

"Kan masih lama" jawaban Zero membuat April semakin menatap Zero kesal. 'APA MAKSUDNYA?'

"Jadi kamu bakalan putusin April demin aku?" Tanya Bilqis. April sangat geram dan ingin sekali menjambak rambut blonde Bilqis. Tangan April terhenti ketika tangan Zero menahannya.

"Mau ngapain lo?"

"Lo belain dia?" Tanya April, Zero terkekeh jahat. Ia mengibaskan tangan April sampai ia mundur beberapa centi dari tempat ia berdiri.

"Ya iya lah. Lo itu apa? Keluarga lo aja gak mau nerima lo apa lagi gue?" Zero sangat kejam sekarang.

"Maksud lo apa Zero Jonan?" Tanya April, matanya cukup memerah sekarang. April sangat membenci Zero.

"Gue mau kita putus" ucap Zero. April tertawa meremehkan.

"Oke kita putus" setelah mengucapkan itu April berbalik badan berjalan meninggalkan mereka berdua. Ia memejamkan matanya bersamaan dengan itu air mata April mengalir diujung matanya.

"Bye mantan"

-

April membuka matanya perlahan, mimpi buruk itu menghantuinya. Zero memutuskannya demi orang lain. Kenapa April terlalu lebay sekarang. April mengusap ujung matanya, berair. April benar benar menitihkan air mata.

April sudah bangun sebanyak 3 kali malam ini. Dan mimpi yang sama harunya April tak tidur lagi, April bangun pada keadaan yang sama pula.

"Ada apa sih ini?" Tanya April pada dirinya sendiri.

TBS [A] APRIL - HIATUSWhere stories live. Discover now