Prolog

2K 61 0
                                    

April dan kesembilan temannya berjalan dengan santai menuju kelas XI-IPS-F

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

April dan kesembilan temannya berjalan dengan santai menuju kelas XI-IPS-F. Disamping April ada Jihan yang sedang mengikat rambut panjangnya dengan modal jari-jari tangannya. April menatap datar setiap cowok yang menggodanya. Cukup cantik untuk cewek tomboy seperti April.

"April!" Panggil Cindy dengan keras, April menoleh sekilas. "Laper" April tersenyum tipis. Cindy pun tersenyum lebar, Brini yang ada disamping Cindy menggeleng pelan.

"Makan mulu lo" ucap Brini, merekapun berpindah haluan menuju kantin sekolah.

"Mbak Rina, Bakso 9 Cilotnya 1" teriak Grace, salah satu anggota Ten Bestie.

"Cindy? Nanti lo latihan Skate?" Tanya Devana atau sering dipanggil Deva.

"Iya, gue janji deh besok pas lawan anak Rajawali gue ikutan" ucap Cindy.

"Gue juga ada janji buat pemotretan endors sepatu merk baru." Ucap Erlin menyahut.

"Elo Brin?" Tanya Deva, Brini yang sedang memakan gorengan pun menghentikan aksinya.

"Gue hari ini free" ucap Brini, Deva mengangguk.

"Fris?"

"Gue Free" jawab Friska.

"Hir?"

"Free" jawab Hirenu.

"Irina?"

"Ada rapat jurnalis" jawab Irina.

"Ji?"

"Gue Free aja sih" jawab Jihan.

Dan Devana tak perlu menanyakan April dan Grace, karena mereka selalu berkumpul ataupun berlatih dirumah April sedangkan rumah Grace berdampingan dengan rumah April.

"Jadi Cindy, Erlin, Irina kalian gak bisa?" Tanya Friska. Mereka bertiga mengangguk.

"Yaudah yang lain harus dateng. Anak cowok di Rajawali itu licik." Ucap Deva, mereka semua mengangguk paham.

April terdiam, Rajawali adalah sekolah yang mayoritas adalah cowok brandal. Dan sekolahnya Elang, mayoritas cewek yang brandal. Tapi tenang, yang Rajawali tau anak Elang banyak cowoknya yang jago tawuran. Jadi, menurut mereka lawan yang sepadan. Padahal yang selalu melawan SMA Rajawali adalah sekumpulan cewek berandalan.

Setelah bakso dan cilot mereka datang, mereka menyantapnya dengan diam.

'Tling'

Handphone April berdenting, kesembilan temannya menatap April yang sedang membaca pesan di layar handphonenya.

Pak Alwi
Saya tunggu di ruang guru.

April berdecak malas , ia merasa menyesal selalu mendapat nilai bagus dalam pelajaran kesenian apalagi dalam bidang seni rupa. Pak Alwi selalu mengandalkan dirinya.

"Gue cabut" ucap April, berdiri lalu berjalan menjauh dari meja yang ia tempati tadi.

"Kemana?" Teriak Erlin, April hanya mengangkat tanganya dan menggerakkan jarinya.

TBS [A] APRIL - HIATUSWhere stories live. Discover now