Lama waktu terlewat dalam keheningan sebelum ekspresi Luciel terlihat sangat terkejut. Apa kakaknya itu baru saja mengatakan bahwa ayahnya adalah iblis?
Itu..... Hanya gurauan bukan?

Luciel yang selama ini tinggal didunia manusia dan terlahir kembali sebagai manusia, bagainana bisa dia menerima kenyataan bahwa keluarganya adalah seorang iblis?

Melihat tidak ada reaksi mendukung dari Luciel, Liffus menyerah dan berusaha menggarahkan Luciel kembali ketempat tidur. Mungkin menyampaikan semuanya dalam sehari tidak akan berujung baik. Dia memutuskan untuk mengalihkan perhatian Luciel untuk pertama dan menjelaskan bagian itu lain kali ketika Luciel telah percaya sepenuhnya padanya.

Kini mata Liffus beralih pada Harris, yang sedari tadi hanya diam memperhatikan Luciel yang telah berbaring tenang pada tempat tidur.
Mata Harris merah terang, Liffus tahu penasihatnya itu tengah menganalisis Luciel sekarang. Tanpa perlu menyentuhnya, atau sekedar berdekatan dengan Luciel.

Tehnik ini Harris pelajari setelah rasa penyesalannya semakin besar untuk Luciel waktu itu. Dia adalah salah satu iblis penyembuh, tapi malah tidak bisa melakukan apapun saat seseorang membutuhkannya.

Setelah terdiam untuk beberapa saat, kini ekspresinya berubah menjadi terkejut. Ia bahkan sampai mendekat pada Luciel dan memegang tangan anak itu untuk benar-benar memastikan apa yang baru saja ia lihat dan rasakan.

" Dia.... Manusia" ucap Harris pelan. Tangannya masih memegang kening Luciel, berlanjut pada ubun-ubunya walaupun jawaban yang didapat tetaplah sama.

" Untuk sekarang. Aku bisa merasakan kekuatan supranatural kecil dari diri Luciel. Hanya tinggal menunggu waktu sampai ia kembali bisa bicara dan melihat" lanjut Harris lagi. Ekspresinya tidak menunjukan kebahagiaan seperti yang pasangannya lakukan. Dan Liffus tidak cukup bodoh untuk tidak menyadari hal itu.

" Kita bicara diluar. Ayo Ayah" ajak Liffus saat sadar Harris tidak ingin mengatakan kelanjutannya didepan Luciel.

Ketiganya keluar, meninggalkan Luciel dengan Gin berdua dalam kamar.

" Apa?"

Harris bergerak kecil. Dia benar-benar tidak suka menyampaikan kabar ini. Apalagi saat ini, didepannya juga ada Lucifer yang siap mendengar ucapannya.

" Pangeran Luciel kini manusia Liffus. Dan dia berubah menjadi manusia bukan tanpa alasan, itu mungkin karena kekuatannya yang habis terserap 300 tahun yang lalu. Aku memang mengatakan bahwa saat kekuatannya kembali Pangeran Luciel mungkin bisa kembali melihat dan berbicara seperti biasa, namun sepertinya ada harga yang perlu dibayar untuk itu"

Harris berhenti sejenak. Liffus pasti akan marah untuk pastinya.

" Tubuhnya masih seperti cangkang kosong sekarang. Dia yang merupakan keturunan terakhir Hiro bisa berubah menjadi malaikat ataupun iblis. Dia akan kesakitan selama proses kekuatannya kembali. Memorinya juga akan kembali berangsur-angsur dan kita tidak akan tahu memori mana dulu yang diterima Luciel. Bagus jika memori pertama yang ia dapatkan adalah saat Luciel bahagia tinggal di Hellain. Tapi jika memori yang kembali adalah saat kita.... Menyik..... Menggunakannnya, aku takut dia akan mudah membenci kita dan memilih jalan menjadi malaikat. Takdir yang ia emban jauh lebih berat dari sebelumnya Liffus" Mata Harris mencoba untuk melihat reaksi Lucifer, yang tengah berpikir serius mengenai apa yang baru saja ia katakan. Harris memang tidak mengada-ngada, siapapun bisa mempengaruhi Luciel sekarang.

Mereka asik dengan pikirannya sendiri sebelum hawa dingin menusuk tulang mereka. Lucifer juga termasuk, ia bisa merasakan hawa dingin anaknya yang tengah memasang wajah yang seram. Jauh lebih seram dari terakhir kali Lucifer lihat anaknya marah.

" Tidak akan kubiarkan Luciel jatuh ketangan mahluk sok suci itu lagi. Luciel adalah milikku, hidupku, dan alasan bagiku untuk melanjutkan hidup. Jangan pernah mereka bermimpi untuk membawa pergi adikku" desis Liffus tajam.

" Dan lagipula, jika dia akan mengingat hal buruk, maka mulai sekarang aku hanya harus membuat kenangan yang manis bersamanya. Aku akan membuat Luciel lupa akan masa lalu kelamnya, dan membiarkan dia jatuh cinta padaku sekali lagi" putus Liffus. Matanya yang merah terang menggetarkan lorong istana yang kuat, cukup keras untuk memperingati iblis bahwa Pangerannya tengah marah sekarang.

" Karena iblis sepertiku hanya akan jatuh cinta sekali dalam hidupnya"

Akhirnya up😌

Maaf ya kalau rada aneh, saya putus-putus nulis di hapenya😂

But, saya akan sangat menghargai mereka yang tetap setia untuk vote and comment. Its like, menghargai karya abal ini you know?

Many things I want to say but, lets just stop in here for now^^

See you in next chapter guys~

[END] Angel or Devil : RewriteWhere stories live. Discover now