Move on

21 6 0
                                    

Mi Hyeon menceritakan bahwa kedatanganya kembali ingin membawakan berita buruk kepada eonninya itu.
"Berita buruk apa itu?"
Mi Hyeon menampakan muka yang sedih...
"Kemarin Ayah.... Sudah tiada"

Tanpa sadar aku sudah meneteskan air mata, dan memeluk adikku itu.
"Aku sangat sedih Hyeon... Kenapa kau baru memberitahuku sekarang?"

Dia melepaskan pelukannya dan berkata bahwa sebenarnya dia ingin memberitahuku , namun karena perjalanan dari Eropa ke Korea cukup jauh maka perlu waktu yang lama.

Dari depan terdengar ketukan pintu yang semakin keras
"Permisi, ada orang didalam?"
Terdengar suara Guanlin dari luar
Aku menghapus air mataku dan menyuruhnya masuk.

"Noona? Ada apa?,aku mendengar suara tangisan diluar"
Guanlin menanyakan itu dengan sangat polos
"Haha... Kami hanya rindu hingga terharu" aku yang berusaha terlihat baik baik saja, tak bisa memendam tangisanku.

"Jangan menangis Mi Hae noona" Kata Guanlin sambil meneriaki ke 10 hyungnya
"Kenapa Guan?" Tanya Jinyoung
Guanlin hanya menunjuk ke arahku
"Hyeon, kenapa eonnimu ini?" Tanya Sungwoon

"Ayah kami.... Meninggal" Mi Hyeon berusaha menahan air matanya sambil menepuk bahuku.
Minhyun langsung menempatkan diri disebelahku dan memeluku.
"Modus eui... " Kata Seong woo
"Halah... Masih bisa modus..." Sambung Daniel

Minhyun hanya tersenyum sedangkan aku masih menangis di pelukannya.
"Sudah noona ngga papa" Kata Daehwi
Jihoon mulai mengangkat bicara dan sedikit menyinggungku
"Udahlah... Masalah begitu masa nangis nangis lebay amat" Dia memalingkan pandangannya

Semua mata tertuju matanya termasuk aku, Mi Hyeon yang melihat itu sontak marah dan mendorong Jihoon keluar dari kamar
"Hei...sini kau" Ucap Mi Hyeon
"Kenapa?"
"Ucapanmu itu sangat menyakiti eonniku... Sungguh jahat kamu"

Sebenarnya Jihoon tidak mau melihat Mi Hae menangis, namun dia juga marah karena Minhyun selalu berada di depannya satu langkah.
"Memangnya kenapa?"

Mi Hyeon hanya melihat kearah Jihoon dan meninggalkannya.
Saat malam tiba, suasana sangat tenang aku berada di kamar bersama Guanlin dan Minhyun, sedangkan Mi Hyeon sedang menonton TV di ruang tengah.

"Oi.. Adik iparnya Minhyun" Ucap Woojin yang membuat Mi Hyeon menengok
"Kenapa?" Jawabnya cuek dan kembali melihat TV
"Wah.. Kepribadiannya sangat berbeda dengan Mi Hae ya"

"Terus kenapa?"
"Ngga papa"
Woojin meninggalkan Mi Hyeon.
Tengah malam pun tiba, Mi Hyeon tetap terjaga karena dia memikirkan bagaimana mengajak Eonninya ke pemakaman Ayahnya.

"Aku sangat bingung, bagaimana caranya ya? "
Dia membuka hp untuk mencari hiburan tersendiri di ruang tengah. Dan bertepatan saat itu juga Jihoon terbangun untuk meminum air
"Eh... Itu kan Mi Hyeon"
Jihoon mendekatinya dan melihat Mi Hyeon sedang tertidur di sofa depan TV sambil memegang Hp, Jihoon merasa kasihan dan memberikan selimut kepadanya.

"Kalau dilihat Mi Hyeon mirip ya dengan Mi Hae... Sama sama cantik dan pekerja keras"
Jihoon merasa sedikit tertarik pada Mi Hyeon.

Dan dia pun tidak sadar bahwa dia sudah Melupakan perasaannya pada Mi Hae.

Wanna be mineWo Geschichten leben. Entdecke jetzt