MPB ~ Extra 2

7.5K 494 55
                                    

Vania baru aja mo ngerebahin tubuhnya ke ranjang saat Vano masuk sambil membawa si kecil Noni.

"Hei Mom....Noni cantik datang nih," sapa Vano sambil menggerakkan tangan montok anaknya keatas.

Noni tertawa senang dibegituin ma Daddynya..

Vania ikut tersenyum melihat keceriaan dua orang yang amat dicintainya itu.

Cup.

Vano mengecup bibir Vania singkat, tapi Vania langsung protes.

"Vano udah dibilang jangan didepan Noni!"

"Halah dia lho masih bayi! Tau paan sih?!"

Vano terkekeh sambil ngacak rambut anaknya.

Noni terkikik geli, gaya ketawanya persis ayahnya..

"Ecum! Ecum!" serunya riang.

Vania jadi mengernyitkan dahi.

"Ecum? Apaan itu?"

"Tauk!" jawab Vano cuek sambil gelitikin ketiak Noni.

"Mungkin eskrim kali ya? Noni mau eskrim?"tawar Vano.

"Vano! Jangan cekokin anakmu dengan makanan perusak gigi itu! Gigi Noni udah ompong lho," tegur Vania kesal..

Vano berusaha ngerayu istrinya yang lagi merengut itu... Vania ini kalo lagi begini malah keliatan gemesin deh..

"Istriku Sayang, istriku cantik.. " panggil Vano mesra sambil ndusel di dada Vania.

Tentu saja Vania jadi geli, sejak kehamilan keduanya ini dadanya jadi lebih sensi deh. Vano tau itu dan sengaja suka bikin sensasi disitu...

"Vano don't do that!" bentak Vania.

"Why? Kau menikmatinya kan? Buktinya kau Basah Sayang, " goda Vano sambil ngelus celana dalam Vania, tepat di selangkangannya.

"Mesum!" maki Vania.

"Ecum!" seru Noni sambil tepuk tangan riang.

Vania terpaku saat menyadari arti kata 'ecum' yang sesungguhnya. Matanya bersirobok dengan mata Vano.

"Bukan aku yang ngajarin!" belum apa-apa Vano udah ngebantahnya.

"Lalu darimana Noni tau kata itu? Lihat dari youtube gitu?!" sarkas Vania.

"Wow kalo iya anak kita jenius sekali ya Sayang, " cengir Vano.

"Vano! Kau tahu itu tak mungkin! Jadi kau pasti yang pernah keceplosan beberapa kali ngomongin itu, " tuduh Vania.

"Bukan aku Sayang. Swear demi canduku atas dirimu!" Vano mengacungkan kedua jarinya membentuk huruf V.

Vania jadi ragu....kalo bukan Vano jadi siapa tuh yang mulutnya perlu ditatar?!

"Jangan-jangan ini kerjaan Vino!" tuduh Vano.

"Adikmu yang kaku dan dingin itu? Ga mungkin!" sergah Vania.

Vano tersenyum geli..

"Dia memang kulkas idup buat orang lain tapi kalo berhadapan dengan Amel, Vino berubah jadi kompor lho!"

"Ah masa?! Amelnya polos gitu kok... Ah sudahlah! kalo ga ada yang mau ngaku kusumpahin pelakunya bersin tiga belas kali biar baper dia." kutuk Vania.

Dia menanti beberapa saat tapi Vano tak kunjung bersin. Berarti pelakunya bukan suami brondongnya yang mesum ini ya?! Atau kutukannya ga bekerja sama sekali....

------📖📖📖------

"Hatchiiii!!" Amel bersin untuk kesekian kalinya.

09.My Possesive Boy (Sekuel Stealing Marriage) ENDWhere stories live. Discover now