See

1.8K 150 7
                                    

Melihat berarti mempercayai..

Entah orang bodoh mana yang masih menganut kata - kata yang pada dasarnya di putuskan sepihak itu, apa jika kau memejamkan mata itu berarti kau tidak mempercayai apapun? Justru sebaliknya... Kau kadang dapat mempercayai lebih jika hanya mengandalkan insting dan hati mu, bukan mata yang sering kali menipu.

Melihat berarti mempercayai..

Shinichi Kudo, detektif yang selalu bangga akan pekerjaannya itu hari ini meragukan dedukasinya, seperti orang gila dia berteriak tanpa alasan dan dipukul karena menjadi brengsek yang sekali lagi tanpa alasan.

Pria itu merebahkan dirinya dengan posisi tidak nyaman, ya dia tidak tidur hanya menutup mata apalagi hari ini adalah hari terakhirnya di London, besok pagi - pagi ia akan pulang ke Jepang mengakhiri permainan cari-carian ini, tanpa menemukan titik terang.

Petunjuk ada didepan matanya, tapi hanya karena potongan puzzle itu begitu dekat bukan berarti ia bisa mengambilnya dan memasangnya begitu saja, karena puzzle yang ini agak sedikit jahat.

Melihat berarti mempercayai..

Untuk pertama kalinya sejak 3 hari terakhir ia bangun dari tempat tidurnya, mengambil pakaian rapi yang tergantung didepan lemari tak lupa ia juga bercukur agar tak terlihat seperti bapak - bapak yang frustasi.

"aku akan menyelesaikan semuanya hari ini" Lelaki itu berujar mantap, kepercayaan dirinya kembali datang entah dari mana, yahh inilah Shinichi Kudo yang kita kenal, sombong dan optimis.

Mengabaikan Ran yang mengajaknya Sarapan, Shinichi beralasan pergi ketempat Saguru untuk berpamitan seperti menyapa seorang bro yang akrab, padahal.. Kenyataanya Mereka sama sekali tidak dekat.

Langkah nya terdengar santai dengan hentakan sepatu bermerk berwarna coklat, namun kebalikannya.. Ia justru merasa gugup dan juga takut, jika saja ia kembali ditolak dan diusir.
"ya ampun.. Padahal Aku hanya ingin menanyakan tentang Ai Haibara, tapi kenapa rasanya gugup nya mengalahkan rasa gugup ketika melamar Ran !" jerit nya dalam hati, Sebelum benar - benar pergi ke apartemen yang ia tuju ia keliling berberapa kali dikoridor, naik turun lift seperti orang bodoh.

"Aku akan mengetuknya kali ini! " ujarnya mantap, namun kakinya malah berlalu saking takutnya dan kembali naik lift turun dan tentu saja naik lagi.

"dia seperti orang kampung yang baru tau apa itu lift" ujar Kaito berkomentar ketika mengintip dari intipan pintu.

Subaru yang duduk ditepi jendela sambil memilah surat - surat itu tersenyum kecil, "yaa... Mereka sama bodohnya" sahut Pria itu tak ambil pusing.

"Ah.. Ternyata disini" ujar Subaru sembaru memegang sebuah foto, Kaito yang sedari tadi memasang telinga terpanggil untuk melihat apa isi foto itu.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
After All - [End]Where stories live. Discover now