Sampai di cafetaria rasanya semua mata tertuju pada dia dan Hayoung, padahal hanya mata Baekhyun yang nyaris melompat keluar di ikuti Chanyeol di sampingnya dan bola mata Sehun yang sama melototnya dengan sang sepupu.
"Duduklah Lu!"
Luhan menurut, duduk di samping Minhyun yang sejak kapan sudah duduk di depan Sehun, "Baru datang?", Luhan menoleh pada Minhyun dan mengangguk canggung, apa lagi saat mata sipit Sehun dan Baekhyun kompak menatapnya tajam, "Iya, aku sedikit kesiangan", katanya sekaligus menyindir suaminya yang tidak membangunkannya dengan alasan ingin membiarkan dia istirahat lebih lama.
"Tadi pagi aku ingin menghubungi mu, tapi aku takut kau reject lagi"
"Kapan aku me-reject panggilan mu?"
"Kemarin sore"
Sepasang mata rusa Luhan mendial sang suami, mendengus saat Sehun mengangguk seolah membenarkan tebakannya bahwa dialah yang sudah menolak panggilan Minhyun ketika mereka sedang bercinta kemarin, "Maafkan aku, aku pasti tidak sengaja", Luhan menatap bersalah pada pria di sampingnya, bagaimana pun juga Minhyun sudah sangat baik padanya dan sering menghiburnya ketika ia sedang dalam mood yang buruk.
"Tidak apa-apa, lagi pula kenapa kemarin kau tidak kuliah? Wu Seongsangnim menanyakan mu"
"Kau tidak kuliah, kemarin Sehun juga tidak hadir"
Luhan menggaruk keningnya sementara Sehun mengusap kasar batang hidungnya, "Aku kemarin ke China", hanya itu alasan yang dapat Luhan berikan, sedangkan Sehun hanya diam saja, merasa tidak perlu menjelaskan pada sang kekasih kemana perginya dia seharian kemarin.
Setelahnya semuanya diam, Luhan yang cukup gugup melirik Baekhyun lagi yang masih betah memelototinya, 'Akan ku jelaskan nanti', gumamnya pada sang sepupu, Baekhyun pasti luar biasa kaget melihat ia yang tidak hanya berjalan bersama dengan musuh abadinya namun juga merangkul dan mengobrol akrab, dada gadis itu pasti sedang bergemelutuk panas melihat pengkhianatan yang sedang ia lakukan, "Minhyun-ah ayo ke kelas", Luhan melirik jam tangannya, sepuluh menit lagi kelas akan di mulai sehingga dia nekat menyeret Minhyun dan menjauh dari dua pasang mata milik Sehun dan Baekhyun yang siap mengulitinya hidup-hidup.
Sejujurnya jika saja Luhan tidak datang bersama Hayoung dan duduk di dekat Minhyun dia ingin sekali menyapa dan mengucapkan selamat paginya pada Luhan yang hari ini terlihat sangat berbeda. Luhan memang cantik, tapi hari ini wanita itu terlihat sangat bersinar berkat senyum dan make up di wajah cantiknya. Sehun jadi berfikir, apa Luhan benar-benar serius dengan obrolan mereka tadi malam. Luhan-nya tidak melunturkan senyumnya, Luhan-nya juga tidak menatapnya tajam seperti hari-hari kemarin. Di tambah lagi gaya rambut wanita itu yang membuatnya terlihat sangat cantik dan menggemaskan secara bersamaan, jika saja tidak ada sang kekasih, Sehun sudah pasti akan memuji penampilan baru Luhan.
'Sesungguhnya tanpa kau melakukan apa pun kau sudah sangat cantik Luhan-ah'
.
.
.
.
.
Di kelas, bibir mungil itu tersenyum membaca pesan singkat dari Sehun. Setidaknya hari pertama Luhan berhasil, Sehun memuji dirinya meskipun hanya melalui pesan singkat saja.
YOU ARE READING
Hide and See
FanfictionSesungguhnya kisah ini tidaklah semudah dan segampang yang Sehun pikirkan, kisah ini justru lebih rumit dari seorang Xi Luhan. Here is HunHan Fanfiction, Gender Swicth area and Mature Content. OOC : Hwang Minhyun & Oh Hayeong HunHan/ChanBaek/Kaisoo
Chapter 8 💕
Start from the beginning
