Chapter 8 💕

12.7K 760 152
                                        

Ngadain vote di insta story kalian pada milih hide & see, ya udin gw up yang ini :)

HAPPY READING

.

.

.

.

.

"Pinggang ku remuk rasanya"

"Cuma empat jam aku menghajarmu"

"Kau bilang empat jam itu cuma?", Mata rusa berbingkai bulu mata panjang dan lentik itu mendelik, meskipun sudah terkapar lemas dia masih mempunyai tenaga untuk menjepit perut suaminya, "Coba kau berada di posisi ku, sakit bodoh"

"Haruskah aku berada di bawah dan kau di atas, bukankah tadi kita sudah mencobanya?"

Luhan berdecih, tidak ingin membahas lagi betapa hebatnya Sehun menghentak tubuhnya sejak dari empat jam yang lalu sehingga mereka melewatkan kelas dan waktu makan siang mereka, "Kenapa diam?", Sehun membawa tangannya untuk merapikan rambut lepek wanita di bawahnya, "Kau lelah?"

"Kau pikir?"

Yang berstatus sebagai suami terkekeh, membenarkan posisinya untuk menggendong koala Luhan yang sudah kehabisan tenaga, "Kita ke kamar, kau harus mengistirahatkan tubuhmu"

Luhan mengeratkan lingkaran tangan dan kakinya di tubuh suaminya, "Tentu saja aku harus istirahat, aku butuh tidur agar aku bisa bangun dengan wajah segar besok pagi"

"Jika kau tidur makan apa kita malam nanti?", Sehun membaringkan sang istri di ranjang mereka yang berantakan, bukan berantakan karena aksi percintaan mereka karena mereka bercinta di sofa, namun karena sejak Luhan kabur dia memang tidak pernah merapikan tempat tidur mereka.

"Beberapa jam lalu mulutmu mengatakan jika kau akan membantu ku mengurus apartemen kita jika aku mau pulang"

"Apa itu artinya kau benar-benar akan pulang jika aku membantu mu mengurus apartemen kita?"

"Tergantung"

"Tergantung apa?"

"Aku sudah nyaman tinggal dengan Kyungsoo, masakannya sangat enak"

"Haruskah aku mengambil kelas tataboga?"

"Kau akan jadi chef paling tampan kalau begitu"

Sehun membersit hidungnya, menahan bibirnya untuk tidak tersenyum saat Luhan memuji ketampanannya, "Oke istirahatlah, aku akan memasak sesuatu untuk makan malam kita", Sehun bangun dari atas tubuh istrinya, membuka lemari untuk mengambil kimono karena dia sedang malas memakai celana.

"Pastikan kau membersihkan sofa yang baru saja kau kotori"

Jika bukan istrinya ingin sekali dia menendang pantat Luhan yang sedang tengkurap sangat nyaman untuk memulihkan tubuh lelahnya, "Kita berdua yang mengotorinya"

"Kau yang melucuti pakaian ku terlebih dahulu"

"Kau yang mendesah dan meminta Sehun-ah jangan main-main, ayo masukkan sekarang"

"YA!"

Sebelum jam digital di samping Luhan melayang ke kepalanya Sehun langsung berlari terbirit untuk keluar kamar dan mengambil alih tugas seorang istri agar istrinya betah tinggal serumah dengan dirinya, "Aku sudah seperti suami yang takut istri", ia terkekeh geli, mulai memasuki dapur guna menyenangkan hati dan perut istrinya yang luar biasa kejam.

Hide and SeeWhere stories live. Discover now