Luhan duduk, meneguk air putih tersebut hingga tersisa setengah, "Terima kasih, kau sangat tahu jika aku sedang haus"
"Sama-sama", Sehun memilih duduk di lantai sedangkan Luhan kembali berbaring di sofa, "Luhanie lihat ini", Sehun mengeluarkan phonselnya, membuka galeri dan menujukkan video laknat yang membuatnya tersedak saat dia sedang di kelas satu jam yang lalu.
"Apa?"
"Lihat ini", melihat Luhan yang enggan membuka mata Sehun memutar video singkat itu, sehingga membuat Luhan mau tidak mau membuka mata dan refleks membuang phonsel Sehun.
"Itu siapa?", tanyanya bodoh.
"Itu istri orang yang sedang selingkuh dengan teman satu kelasnya"
"Oooh", Luhan mengangguk lemah, memutar otak untuk mencari cara agar ia tidak kembali bertengkar dengan Sehun, "Biasanya istri yang selingkuh karena kurang kasih sayang dari suaminya", katanya sambil menatap polos wajah Sehun.
"Begitukah?", Sehun yang awalnya ingin marah kini hanya bisa bertopang dagu, meredakan kecemburuannya karena Luhan yang menyindirnya, "Jadi menurutmu wanita di dalam video tadi kurang kasih sayang dari suaminya sehingga dia nekat selingkuh?"
"Aku tidak selingkuh bodoh"
"Lalu tadi itu apa? Kau seperti gadis centil yang dengan gampangnya merangkul pria lain di tempat umum seperti itu"
'YAAAAAA! AKU TIDAK CENTIL', ingin sekali rasanya Luhan berteriak seperti itu, tapi saat dia mengingat kembali jika Sehun tidak menyukai wanita kasar maka Luhan lagi-lagi hanya bisa membaca mantra dan menggigit lidahnya agar dia tidak berteriak, 'Sehun suka gadis baik, Sehun suka gadis lembut', kira-kira seperti itulah mantra yang dia gumamkan yang anehnya berhasil menahan kemarahannya, "Maafkan aku ya?", katanya halus, menangkup rahang suaminya untuk membalas tatapannya, "Aku bersalah, maaf"
"Baguslah kalau kau tahu kau salah"
Melihat reaksi Sehun, Luhan jadi mendengus, "Aku mempunyai suami yang sudah mempunyai kekasih, bahkan mereka tidak canggung bermesraan di depan ku, aku bersyukur pada Minhyun yang menghiburku, meskipun kami (aku dan suamiku) tidak saling mencintai tapi seharusnya dia menjaga perasaan ku, bagaimana pun juga aku adalah istrinya, itulah kenapa aku sering merangkul Minhyun, dia membuatku nyaman, dia sangat man-",
Cup
"Aku yang salah, maaf"
Bibir yang baru saja mencurahkan isi hatinya itu tersenyum lebar saat Sehun mengecupnya, "Suami ku memang salah", katanya langsung melompat duduk di atas pangkuan Sehun.
"Kau sedih ya saat aku bersama Hayoung?"
"Aku tidak sedih, hanya tidak suka saja"
"Aku akan mencoba untuk tidak bersamanya saat sedang ada dirimu. Aku akan menjaga perasaan mu asalkan kau mau melakukan hal yang sama"
"Bagaimana ya? Aku dan Minhyun adalah teman, bagaimana bisa aku menjauhinya"
"Tidak perlu menjauhinya, hanya jangan memeluknya sembarangan seperti yang kau lakukan tadi"
"Baiklah, aku hanya akan memeluk suamiku saja", katanya senang. Menemui titik terang untuk melanjutkan rumah tangga seumur jagung mereka, "Tapi bagaimana jika Hayoung memelukmu bahkan mencium mu di depan ku, bolehkah aku menjambak mu?"
YOU ARE READING
Hide and See
FanfictionSesungguhnya kisah ini tidaklah semudah dan segampang yang Sehun pikirkan, kisah ini justru lebih rumit dari seorang Xi Luhan. Here is HunHan Fanfiction, Gender Swicth area and Mature Content. OOC : Hwang Minhyun & Oh Hayeong HunHan/ChanBaek/Kaisoo
Chapter 8 💕
Start from the beginning
