Minhyun yang sudah terbiasa dengan kepercayaan diri Luhan kembali berujar, "Ayo ikut, aku ingin mentraktirmu makan sea food di restoran favorit ku"
"Perutku sudah kenyang makan satu cup ice cream tadi", Luhan memasang wajah menyesalnya, menatap tidak enak pada Minhyun yang sudah membantunya menyelesaikan tugas.
"Aku ingin ke butik eomma, mau ikut tidak, akan ku ubah penampilan mu seperti cinderella?"
"Cinderella kepala mu"
Sehun semakin mendengus, giliran dengan Minhyun wanita itu berbicara sangat lembut, sedangkan dengan dirinya Luhan tidak akan segan-segan memberinya umpatan.
"Kalian pulang saja sana, aku akan naik taksi saja", karena tidak ingin mengecewakan Minhyun dan tidak ingin merusak rumah tangganya yang sedang harmonis, Luhan berjalan cepat menuju halte, dia sempat mendial Minhyun dan bergumam maaf sebelum melanjutkan langkahnya guna menunggu taksi yang lewat.
Beberapa menit menunggu Luhan mendesah lega, apa lagi saat Minhyun mengiriminya pesan singkat, "Maaf ya Minhyun-ah", jari-jarinya bergerak lincah mengetik balasan pesan untuk sang teman.
"Tidak apa-apa, tapi kenapa Sehun ingin pulang bersama mu? Apa kekasihnya baik-baik saja jika dia melihat kebersamaan kalian?"
"Pria memang seperti itu, tidak bisa melihat mangsa cantik sedikit saja sudah langsung lupa pada kekasihnya"
"Oke hentikan balasan pesan mu, aku harap kau segera menemukan taksi yang akan mengantar mu pulang"
"Terima kasih Minhyun-ah, kau juga hati-hati", Luhan terkikik, Minhyun pasti luar biasa jengah dengan sikapnya, "Aku kan memang cantik", gumamnya sambil menyimpan phonselnya ke dalam tas.
Tiinn
"Masuk tidak? Mau ku seret atau ku pikul seperti karung beras?"
"Kenapa kau ada di sini? Kau menunggu ku?"
"Menurutmu?"
Luhan berlari senang, memasuki mobil sang suami karena memang pada dasarnya dia tidak mau naik taksi, "Ayo pulang, aku lapar"
"Kau bilang pada Minhyun jika kau sudah kenyang"
"Aku tidak ingin menyakiti orang, setidaknya aku sedikit kenyang karena ice cream dari Seokjin"
"Kau memakannya?"
"Kenapa?"
"Tidak, hanya saja hati-hati siapa tahu ada racun di dalamnya", kata Sehun asal, "Kau makan sendiri atau kau bagi dengan Minhyun?"
"Makan sendiri, Minhyun tidak suka coklat, dan Ice cream dari Jin kebetulan rasa coklat"
Sehun mengulum senyumnya, membuka pintu mobil untuk Luhan saat mereka sudah sampai di parkiran apartment mereka.
"Kenapa tidak pulang dengan kekasihmu?", Luhan merangkul lengan Sehun, berjalan santai memasuki apartemen mereka yang membuatnya ingin tidur, apartment mereka sangat lah nyaman for your information.
Sehun membiarkan Luhan berbaring malas di sofa, meletakkan heels Luhan ke lemari sepatu yang ada di dekat pintu, "Dia ada urusan katanya", Sehun menjawab singkat, mengambil air mineral untuk membasahi tenggorokan sang istri, "Minum dulu baru tidur, kau harus membersihkan mulutmu dari sisa ice cream yang kau makan"
YOU ARE READING
Hide and See
FanfictionSesungguhnya kisah ini tidaklah semudah dan segampang yang Sehun pikirkan, kisah ini justru lebih rumit dari seorang Xi Luhan. Here is HunHan Fanfiction, Gender Swicth area and Mature Content. OOC : Hwang Minhyun & Oh Hayeong HunHan/ChanBaek/Kaisoo
Chapter 8 💕
Start from the beginning
