"Dari mana saja?", Minhyun berbisik pada gadis di sampingnya, tangannya masih sibuk menulis dan matanya masih fokus menatap lekat layar laptop di depannya.

"Aku ada urusan dengan Baekhyun", Luhan mengutuk dirinya sendiri yang lagi-lagi harus berbohong pada Minhyun, "Kenapa hening sekali, di mana seongsangnim?"

"Dia sudah keluar, dia hanya memberikan kita tugas"

"Tugas lagi?", Luhan membenturkan kepalanya ke bahu Minhyun, sang mantan kekasih memang tidak betah berlama-lama berada di kelas mereka, Kris selalu datang terlambat dan keluar lebih cepat, entah kenapa Luhan tidak tahu, namun dia sangat mensyukuri hal itu.

"Apa yang kau bawa?", membiarkan Luhan menyandarkan kepalanya di bahunya, Minhyun melirik makanan di tangan Luhan.

"Aah ini Ice cream dan permen kapas dari penggemar ku"

"Kau memiliki penggemar?"

"YA! apa maksudmu memasang wajah kaget seolah-olah aku tidak pantas mempunyai penggemar", Luhan menoyor pipi Minhyun, mendelik saat sang 'kekasih' terkekeh renyah, "Sejak kapan kau mempunyai penggemar?"

"Sejak SHS"

"Bagaimana caranya menjadi penggemar mu? Boleh aku mendaftar?"

Luhan terkikik kecil, dia yang sedang dalam mode manjanya melingkarkan tangannya di pinggang Minhyun, tidak pernah menyadari jika kelakuannya sedang di record camera berkualitas High Definition dari phonsel milik Chanyeol yang tersenyum sumringah, "Mati kau Oh Sehun, semoga kau sadar jika tidak segera kau akui maka istrimu akan segera di rebut orang lain", Chanyeol menyimpan kembali phonselnya setelah ia mengirim video berdurasi satu menit itu pada sang sahabat. Bersiul ringan sambil mengerjakan tugasnya yang tidak ada sulitnya sama sekali.

.

.

.

.

.

Hari sudah sore, kelas Luhan dan Sehun sudah berakhir, Sehun yang lebih dulu keluar dari Luhan segera mengambil mobilnya dan menunggu Luhan di gerbang kampus, dia sudah menghubungi Chanyeol untuk menyeret Baekhyun pulang lebih dulu agar Luhan mau tidak mau harus menumpang di mobilnya.

Setelah lima menit menunggu, dari kaca spion Sehun melihat siluet Luhan yang sedang berjalan malas sambil mengumpati Baekhyun, bibir mungil wanita itu bersungut-sungut sementara kakinya menendang apa saja yang ia lewati, Luhan sangat tidak suka naik taksi, Sehun sangat tahu itu.

Tiiiinn

"Luhan-ah ayo"

Sehun memukul stir mobil, tidak suka saat Minhyun mendekati istrinya, tidak mau kalah Sehun ikut memundurkan mobilnya mendekati Luhan, "Luhan-ie ayo ikut aku", katanya guna mengalihkan perhatian Luhan dari pria bermarga Hwang itu.

Luhan melirik Sehun dan Minhyun bergantian, merasa sangat cantik saat di perebutkan oleh pria paling tampan di angkatan mereka, "Kenapa kalian merebutkan ku? Aku merasa sangat cantik jika seperti ini", katanya yang mengundang Minhyun untuk terkekeh dan Sehun yang mendengus parah.

Hide and SeeWhere stories live. Discover now