"Kita sepasang suami istri"

"Sudahlah jangan banyak omong, antar aku kembali ke kampus"

"Bilang saja kalau kau ingin menemui Minhyun"

"Memangnya kenapa?"

"Tidak sih, padahal niatnya aku ingin membelikan mu permen kapas dan ice cream"

"Aku bukan bocah", Luhan menarik tangan Sehun, membawanya kembali memasuki mobil dan memaksanya untuk mengantarnya ke kampus.

Menuruti Luhan, Sehun langsung melajukan mobilnya, "Luhan-ie apa kau menyukai Minhyun?"

"Kami hanya berteman"

"Yakin?"

"Percaya padaku"

"Jika kau mulai menyukainya kau harus mengatakannya pada ku"

"Untuk apa?"

"Agar aku bisa mensleding kepala-nya saat itu juga"

Si cantik terkekeh, menyandarkan kepalanya di bahu Sehun yang sedang menyetir, "Seharusnya kau berterima kasih padanya, dia sangat baik padaku"

"Bahkan kau mulai memujinya"

"Aku ingin kau cemburu"

"Kalau begitu aku cemburu"

"Tidak asik, kau pasti bercanda"

'Aku serius Luhan-ie'

Tidak perlu waktu lama, pasangan suami istri itu sudah tiba di kampus, Luhan bahkan berjalan mengendap-endap meninggalkan Sehun di belakangnya agar tidak ada yang melihat kebersamaannya dengan Sehun, terutama Hayoung, gadis gila itu sudah percaya padanya bahwa ia berkencan dengan Minhyun, jadi Luhan tidak boleh menghancurkan kepercayaan kekasih dari suaminya itu.

"Hoi"

"Astaga"

Pria berlesung pipi itu terkikik senang melihat sang idola melotot kaget melihatnya, "Kau terlihat seperti pencuri", katanya yang membuat gadis cantik di depannya mendelik tidak suka.

"Kenapa kau ada di sini? Kau mengikuti ku?", Luhan kembali berjalan, di ikuti Seokjin yang betah mengintilinya.

"Aku ingin memberikan ice cream dan permen kapas ini untuk mu"

"Ne?", Luhan menatap kaget pada makanan di kedua tangan pria yang mematenkan dirinya untuk menjadi penggemar nomor satunya di dalam hidupnya, "Untuk ku?"

"Iya"

"Kau yang membelinya?", Luhan menoleh ke belakang, mencari Sehun yang sudah lenyap entah kemana.

"Iya aku yang membelinya khusus untuk mu", pria yang kerap di sapa Jin usil dan raja Jin oleh Byun Baekhyun itu tertawa canggung, memaksa Luhan untuk memgambil ice cream dan permen kapas yang sedang ia pegang, "Kau harus memakannya sendiri, jangan membaginya dengan orang lain apa lagi Minhyun"

Kening Luhan semakin berkerut, pasalnya selama ini Jin selalu memberinya setangkai bunga yang dia petik dari taman sekolah dan sebatang coklat yang harganya tidak lebih dari lima ribu won, dan saat pria itu memberinya makanan manis itu tentu saja Luhan kaget, "Terima kasih, aku akan memakannya sendiri", untuk menghargai sang penggemar Luhan menerima pemberian langka Jin, tersenyum canggung padanya dan memasuki kelas yang sedang hening.

Hide and SeeWhere stories live. Discover now