"Pria itu pasti beruntung karena sudah lepas dari wanita kasar seperti mu"

"Apa maksudmu dengan beruntung huh?", Luhan berbalik, mendelik marah pada sang suami yang meremehkan kecantikannya, "Ku kutuk kau akan cinta mati padaku", katanya, lengkap dengan sepasang matanya yang memicing menatap wajah tampan Sehun, semakin tampan saat rambut hitamnya berantakan akibat sapuan angin.

"Kutuk saja, tidak takut"

"Ku kutuk jatuh cinta dengan Baekhyun mau tidak?"

"Aku sudah pernah jatuh cinta padanya"

"Sedalam apa?"

"Sedalam aquarium di apartemen kita", candanya yang membuat Luhan tertawa, hari ini Luhan sangat ceria, tawanya terdengar sangat merdu, dan Sehun suka itu.

"Kalau kau jatuh cinta padaku bagaimana dengan kekasihmu?"

"Kata orang dua lebih baik"

"Aku tidak mau di poligami"

"Aku sedang berusaha"

"Apa?", Luhan membuat gerakan mengorek kuping, memaksa kembali sang suami untuk jujur padanya.

"Aku sedang berusaha"

"Berusaha apa?", dada Luhan berdebar, jantungnya berdetak cepat, wajahnya memanas menanti jawaban Sehun.

"Berusaha membuatmu tidak merona"

"Tck", kesal, Luhan melepaskan pelukan mereka, kembali berjalan menyusuri sungai han yang sedang sepi, siapa yang mau menjemur kulitnya di pinggir sungai di tengah hari bolong seperti ini?

"Luhan-ie tunggu!", Sehun berlari menyusul Luhan, menggenggam tangan wanita cantik itu agar mereka bisa berjalan beriringan.

"Jangan mengikuti ku!"

"Aku sedang berusaha menyukai mu"

"Aku tidak dengar"

"Aku sedang berusaha mencintaimu, istriku"

Deg

Ya Tuhan, jantung Luhan benar-benar lepas rasanya, apa lagi Sehun mengatakannya sambil tersenyum amat sangat manis padanya, 'Jangan merona Luhan, jangan merona', Luhan membaca mantranya berulang-ulang meskipun dia sendiri tahu jika itu percuma, pipinya pasti sudah terbakar saat ini, panas terik matahari sudah pasti kalah dengan senyum dan tatapan hangat Sehun yang membuat kakinya melumer seperti jelly.

"Aku serius, aku sedang berusaha, jadi ku mohon bantu aku", Sehun menahan tubuh istrinya yang nyaris roboh, melingkarkan kedua tangannya di pinggang Luhan dan menunduk untuk mempertemukan bibir mereka, menyatukan bibir mereka dan menikmati pagutan lembut yang jauh lebih terasa manis dari ciuman-ciuman yang mereka pernah lakukan sebelumnya.

Hah

"Kita harus kembali ke kampus, aku tidak mau bolos lagi", Luhan melepaskan ciuman mereka, membawa tangannya untuk merapikan rambut Sehun yang menutupi mata.

"Tidak mau berkencan dulu?"

"Kencan hanya untuk sepasang kekasih"

Hide and SeeWhere stories live. Discover now