Chapter 8 💕

Depuis le début
                                        

"Cemburu?"

"Iya"

"Makanya kau merubah penampilan mu menjadi menggemaskan seperti ini?"

"Iya, aku cantik dan menggemaskan atau tidak?"

"Masih kurang sudah ku puji lewat pesan singkat?"

"Iya, satu pujian satu kecupan"

"Istriku terlihat sangat cantik hari ini"

Cup

"Dan terlihat sangat menggemaskan"

Cup

"Terlihat seperti remaja Junior High School"

"Ya! aku sudah dewasa"

"Benar kau sudah dewasa, sudah menjadi istri orang"

"Kira-kira suami ku suka tidak dengan penampilan baru ku?"

"Dia pasti suka, aku akan membawanya ke dokter mata jika dia tidak memuji mu"

"Ngomong-ngomong kenapa kita jadi mengalihkan pembicaraan, bukankah tadi aku ingin mendengar ulang apa yang kau katakan padaku"

"Yang mana?", berlagak lupa, Sehun menurunkan kaca jendela mobilnya, menghirup udara segar hasil dari hembusan angin di sungai Han yang cukup membuat rambutnya berantakan.

"Yang tadi, jangan berpura-pura lupa. Ayo katakan padaku kenapa kau tidak kunjung menceraikan ku?", Luhan menarik-narik ujung t-shirt Sehun, memaksanya untuk mengulangi jawabannya beberapa saat lalu yang membuat Luhan berdebar, Luhan yakin jika telinganya tidak salah dengar, dia berani bertaruh jika tadi Sehun memang mengatakan ingin berusaha mencintaiya, "Sehun-ah~", dia merengek, berubah menjadi gadis menggemaskan kesukaan suaminya.

"Jangan merengek, tidak mempan"

"Ish, ya sudah aku turun di sini saja"

Tidak mencegah, Sehun membiarkan Luhan membanting pintu mobil, memperhatikan langkah cepat Luhan yang berjalan ke pinggir sungai han sambil sesekali menendang batu kecil yang membuatnya mengeluh sakit, "Kau pakai heels, seharusnya pakai sneakers jika ingin menendang", Sehun menyusul Luhan, memeluknya dari belakang dan menumpuhkan dagu lancipnya di bahu Luhan sambil menikmati pemandangan sungai han untuk pertama kalinya bersama Luhan, "Suka sungai han?", Sehun akan mencatat di dalam hatinya jika sungai han adalah tempat kencan pertamanya dengan Luhan setelah pertengkaran kecil mereka beberapa saat lalu.

"Tidak, di sini panas"

"Wajar ini tengah hari, sudah pernah kemari belum?"

"Pernah"

"Dengan siapa?"

"Kekasih ku"

"Kau punya kekasih?"

"Sekarang sudah jadi mantan"

"Iya maksud ku itu"

"Punya tentu saja, aku cantik"

Hide and SeeOù les histoires vivent. Découvrez maintenant