"Kau menguping?", tuduhnya untuk mengalihkan pembicaraan, namun sayang itu tidak berhasil, Sehun dan keterkejutannya membuatnya untuk pertama kalinya mengkerut takut pada sang mantan kekasih.

"Sehun-ah"

"Aku tidak bertanya padamu, aku bertanya pada dia", Sehun menunjuk tepat di depan wajah shock Baekhyun, dia tidak sengaja menguping, awalnya dia memang mencari Luhan di kelas wanita itu tapi saat dia tidak menemukan Luhan dia ingin kembali ke fakultasnya, dan di tengah jalan dia menemukan Luhan dan berakhir menguping pembicaraan mereka.

"A-aku, itu", Baekhyun melirik Luhan yang menatap memohon padanya, Sehun pasti akan marah pada Luhan jika dia jujur dan Luhan pun akan marah padanya jika dia membocorkan rahasia Luhan. Bagaimana ini, Baekhyun butuh seseorang untuk menolongnya saat ini. Dan sekali lagi Baekhyun mengutuk mulutnya yang tidak pernah bisa di ajak kerja sama.

"Byun Baekhyun"

Bulu kuduk Baekhyun dan Luhan kompak meremang mendengar geraman tertahan Sehun, "Aku tidak tahu, aku hanya asal bicara", dan setelahnya karena tidak ingin mendapat kemarahan Luhan dia langsung berlari terbirit untuk meninggalkan pasangan suami istri itu. Jika dia kabur hanya Sehun yang marah padanya, tapi jika dia tetap di sana dan mengatakan yang sejujurnya maka habislah dia di tangan Luhan. Biarkan Luhan yang menjelaskannya pada Sehun, dia tidak mau ikut campur masalah rumah tangga sang mantan kekasih dan sang sepupu yang tidak pernah ada habisnya.

"Sepupu mu kabur, mau menggantikannya untuk menjelaskan semuanya padaku?", Niatnya ingin berbaikan dengan Luhan namun saat ini dia justru mencengkeram kuat rahang Luhan saat wanita itu tertunduk tidak berani melihat wajah marahnya.

"Apa yang harus ku jelaskan?", Luhan bertanya gugup, matanya sudah menganak sungai ingin menangis saat Sehun memperlakukannya dengan kasar seperti ini, rahangnya sakit tentu saja, tenaga Sehun sangatlah cukup untuk meremukkan wajahnya saat ini juga.

"Kau mengkonsumsi pil anti kehamilan? Aku benar?"

Luhan melirik kesekitar, semakin gugup saat suasana sedang cukup ramai, "Jangan bicarakan di sini"

"Ikut aku!", berkat emosinya Sehun menarik kasar tangan Luhan, mendorongnya memasuki mobil dan melajukannya dengan kecepatan tinggi, dia marah, sangat marah karena Luhan membohonginya.

Tiba di area sungai Han Sehun menghentikan mobilnya, emosinya sedikit mereda melihat wajah basah wanita di sampingnya, "Jelaskan!"

"Aku memang mengkonsumsinya, maafkan aku", masih menunduk takut, Luhan menjelaskan sebisanya di sela-sela tangisnya yang menyayat hati Sehun.

"Sejak kapan?"

"Sejak satu bulan setelah kita menikah"

"Kenapa? Tidak mau punya anak dengan ku?"

Luhan menggeleng ribut, mengangkat wajahnya untuk menatap bersalah pada sang suami, "Bukan begitu"

"Lalu kenapa?"

"Awalnya aku memang ingin punya anak dengan mu, tapi saat menyadari betapa tidak harmonisnya rumah tangga kita aku mengurungkannya"

"Lanjutkan!"

"Kau sudah punya kekasih, kau sangat mencintai kekasihmu dan tidak menyukai ku sedikitpun. Aku takut setelah aku mengandung kau akan meninggalkan ku"

Hide and SeeWhere stories live. Discover now