Prolog

10.8K 523 12
                                    

Dua jiwa yang bersatu tidak akan terpisah seiring waktu.

Sayapmu yang patah, biarkan aku yang menyembuhkannya

Berikan aku kesempatan untuk menebus semua kesalahanku

Biarkan aku bertemu denganmu sekali lagi......


Angel or Devil : Rewrite

" Kakak!"

Seorang gadis dengan pakaian tebalnya mencoba untuk mengejar lelaki datar yang berjalan cepat jauh didepannya. Rambut silvernya tertiup lembut oleh angin musim dingin. Pipi keduanya sedikit memerah, mungkin akibat rasa dingin yang menusuk tulang.

Mereka tengah berseluncur di salah satu danau besar belakang bangunan -atau mungkin kastil- yang mereka sebut sebagai sekolah. Keduanya bersenang-senang, sampai tanpa sengaja si perempuan berhenti untuk sekedar melihat cahaya hijau yang bersinar terang didalam tebalnya es.

" Kakak, ada sesuatu didalam sana" ujar si perempuan mencoba untuk menarik perhatian si pria.

Pria itu menoleh dan berjalan mendekat, memandang datar cahaya tersebut lalu bangkit dari tempatnya berpijak.

" Mungkin itu hanya hewan yang mengeluarkan cahayanya. Ayo, kelas akan dimulai sebentar lagi" peringat pria itu sambil menarik lembut tangan adiknya.

Si perempuan nampak tidak rela, namun akhirnya menurut juga saat kakaknya mulai mengerutkan keningnya pertanda mereka benar-benar harus pergi.

Sepuluh langkah mereka menjauhi tempat tadi, terdengar bunyi retakan dari tempat cahaya tadi berasal. Keduanya menoleh, sekedar menemukan retakan itu semakin besar sehingga membuat keduanya terpaksa berlari ke tanah untuk menghindari jatuhnya tubuh mereka kedalan danau yang bisa aja membunuh mereka dengan suhunya yang dibawah nol.

Trak

Retakan itu berhenti tepat didepan kaki mereka. Hening untuk sejenak sebelum suara ledakan terdengar dari tengah danau yang menyemburkan air dingin itu kesegala penjuru. Tidak menimbulkan kerusakan, karena ledakan itu hanya berlangsung sejenak.

Dari ledakan yang membuat retakan itu, si perempuan dapat dengan jelas melihat ada sosok yang mengambang disana. Rambutnya yang hitam kelam mengambang diatas air, sementara tubuh seputih saljunya berada setengah diatas es. Matanya terpejam, dan lelaki itu -itu telihat jelas dari tubuhnya- tidak menggunakan kain apapun untuk menutupi tubuhnya yang polos. Tubuhnya terlihat begitu putih dan bersih.

" Kakak!"

Tanpa dipintapun si lelaki yang dipanggil kakak oleh perempuan itu segera berlari menghampiri lelaki yang tengah tidak sadarkan diri itu. Matanya tidak mau mempercayai apa yang kini ia lihat, sosok itu terlihat begitu mirip dengan sosok yang begitu ia sayangi di masa lampau.

Sosok yang menghilang saat melihat siapa dirinya yang sebenarnya.

Tidak seharusnya ini tidak terjadi. Kejadian itu bahkan terjadi ratusan tahun yang lalu. Seandainya lelaki itu memang orang yang sama, tidak mungkin sekarang ia masih hidup bukan?

Namun lagi-lagi perkiraannya meleset. Kelopak indah itu terbuka perlahan, menampilkan manik putih polos yang tidak berkedip sedikitpun, sebelum akhirnya kembali menutup diiringi suara nafas yang pelan dari mulutnya.

Si perempuan berjalan mendekat saat melihat kakaknya hanya dian tanpa segera membawa lelaki pingsan itu kepinggiran danau. Saat sudah dekat, perempuan itu juga mengeluarkan ekspresi yang tidak jauh berbeda dari si lelaki. Matanya membola tidak mempercayai apa yang kini ia lihat.

" Dia..."

-

-

" Seharusnya dia sudah bangkit sekarang Liffus. Apa kamu tidak ingin segera menjemputnya?" tanya seorang pria berpakaian serba hitam yang kini tengah duduk santai didepan pria gagah yang tengah duduk di singgasananya dengan wajah muram.

" Sialan kau Hades. Apa yang sebenarnya yang terjadi padanya sehingga aku tidak bisa melacaknya dengan sihirku? Bahkan Ayah sekalipun kesulitan untuk menemukan keberadaannya" geram lelaki itu -Liffus- sambil menatap tajam Hades.

Hades tertawa hambar, mengabaikan tatapan Liffus yang semakin menajam.

" Dia baru kembali dari kematian, itu tandanya dia bukan pasanganmu lagi Liffus. Setidaknya berterimakasihlah padaku yang dengan susah payah membawa dia kembali sebelum jiwanya benar-benar pergi saat itu." sombong Hades sambil memainkan pisaunya. Liffus hanya memutar mata, malas untuk menanggapi ocehan lelaki menyebalkan itu.

Lelaki berbadan tegap itu tiba-tiba bangkit dari tempatnya. Matanya menyiratkan ketidaksabaran yang amat kentara. Tangannya mengambil mantel yang dibawa oleh servantnya, sebelum memanggil dua orang kepercayaannya kedalam hadapan.

" Perintahkan berapa banyak iblispun untuk mencari keberadaannya. Cari didunia manusia dan dunia Hellain, karena tidak mungkin jiwanya kembali ke Eden. Lakukan sekarang dan beritahu Ayah bahwa aku juga akan turun ke bumi. Aku sendiri yang akan mencarinya" titah Liffus tang diangguki oleh kedua orang kepercayaannya.

" Aku akan menemukanmu Luciel"

-

-

Aku terbangun saat merasakan hangat yang nyaman di keningku. Tubuhku juga terasa nyaman, ah apa ini namanya?

Seseorang tengah memegang tanganku dengan erat.

" Yuras! Dia sudah bangun!" seseorang berteriak? Apakah dia perempuan? Suaranya terdengar begitu senang.

" Luciel, apa kamu mengenali kami? Kenapa matamu bisa berwarna putih begini? Kamu Luciel kan?"

Pertanyaan beruntun itu keluar dari suara seorang pria. Aku mencoba untuk memegang mataku yang ternyata memang telah terbuka, tapi kenapa semuanya gelap?

" Sudahlah kakak.... Mungkin dia masih lelah" lagi-lagi si perempuan mengingatkan. Aku hendak berbicara saat rasa sakit yang teramat parah menyerang tenggorokanku.

" Apa ada yang salah Lu? Beritahu aku dimana yang sakit!"

Aku mencoba memegang tenggorokanku sambil merasakan air yang turun di pipiku. Rasanya sakit, aku tidak bisa melihat dan tenggorokanku terasa amat sakit.

" Lu, apakah kamu tidak bisa berbicara?" suara si pria terdengar..... Sedih? Aku tidak tahu apapun lagi.

Aku menggeleng perlahan. Rasanya tubuhku begitu lelah sampai kurasakan tangan hangat membawaku kembali berbaring. Aku tidak tahu lagi, aku hanya lelah sekarang.

Ngomong-ngomong, siapakah aku sebenarnya?

Baru prolog dulu ya..... Jangan nagih cepet-cepet kalau cerita yang ini soalnya cerita lain aja belom pada tamat😂

Kecuali mereka udah tamat, baru tuh saya bakal cepet update kaya sebelum-sebelumnya😊

Sorry for all the typos and the other things. Jika kalian berkenan, kalian boleh comment kok, asal jangan nggjelekin saya ya.... Saya suka pundung soalnya^^

Vote jika kalian menyukai cerita ini, itu benar-benar suplai penyemangat saya~

See you in next chapter guys....

[END] Angel or Devil : RewriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang