Aku menganggukan kepala dan tertawa yang seolah menyangkal gosip itu. "Nggak mungkinlah, lagian itu gosip muncul dari mana sih?"

"Katanya ada yang liat lo sama Genta mojok waktu acara perkemahan waktu itu."

Aku membulatkan mata. "Siapa?"

"Temen sekelas gue lah, kan itu acara kelas gue. Gue kasih tau lo juga nggak kenal," sahut Mas Reza yang buatku mendadak kesal. "Jadi itu nggak bener kan?"

"Ya enggaklah, gila aja!" sahutku dan saat itu aku bisa melihat senyuman Mas Reza. Lalu adegan selanjutnya adalah Mas Reza mencubit pipiku yang langsung membuatku menyeringai kesakitan.

Setelah mencubit dia pergi begitu saja. Aku masuk ke kantin dan langsung mendapatkan tatapan dari kedua temanku. Aku memandang mereka dan juga mangkuk mie pesanan mereka yang hampir habis. Sedangnya mangkuk mie milikku masih penuh.

"Kok kalian makan duluan?" protesku.

"Lo lama banget sih."

Tak lama kemudian terdengar bel tanda masuk kelas. Aku memandang mie yang sudah kupesan dengan putus asa. "Mie gue gimana dong?"

***

Aku menunggu Mas Reza di dekat pos satpam. Sebelum keluar kelas tadi aku sempat mengirim sms ke Mas Reza dan aku diperintahkan untuk menunggunya di dekat pos satpam, katanya dia ada urusan sebentar di kelas. Sedangkan Mas Virza hari ini ada latihan sehingga tidak bisa pulang bareng.

Aku melihat siswa-siswi mulai keluar dari kelasnya masing-masing dan berjalan ke tempat parkir, ada juga yang langsung berjalan keluar tanpa membawa kendaraan, salah satunya Genta. Aku melihat cowok itu berjalan menuju gerbang dan ketika melihatku ada di dekat pos satpam dia memandangku. Sepanjang dari mading sampai pos satpam yang jaraknya hampir 10 meter dia terus memandangku.

Kupikir dia akan langsung berjalan keluar seperti biasanya, tapi di luar dugaanku dia berjalan ke arahku dan berhenti tepat di depanku.

Kini jarak kami hanya satu meter dan mendadak aku tidak bisa berbuat apa-apa. Jantungku berdetak lebih kencang dari biasanya dan aku tidak berani balas memandangnya.

Aku mendengar Genta mendesah. "Emang memalukan banget ya temenan sama gue?" tanyanya yang membuatku menaikan wajahku perlahan. Saat melihat sorot matanya, mendadak hatiku terasa pilu. Aku melihat kekecewaan di sana.

"Aku..." aku mencoba memberikan alasan tapi aku tidak tahu harus mengatakan apa.

"Harusnya gue tahu lo cuma bercanda atau iseng saat lo bilang mau temenan sama gue," katanya. "Lo nggak ada bedanya sama Reza," tambahnya dan dia pergi menjauh dariku. Meninggalkanku yang hanya bisa mematung dengan kepergiannya.

Aku menggigit bibirku dan mendadak duniaku terasa menyiut. Kata-kata yang baru saja diucapkan Genta terus terdengar di telingaku, sampai aku tidak menyadari Mas Reza udah ada di depanku.

"Woyyy, lo kenapa?" tanya Mas Reza dengan mengibaskan tangan di depan mukaku.

"Lo ngomong apa Mas di kelas tentang gosip gue dan Genta?" tanyaku.

Mas Reza tersenyum. "Gue bilang aja gue udah konfirmasi ke elo dan elo bilang nggak mungkin mau temenan sama manusia kayak Genta," jawab Mas Reza. "Terus gue kasih rekaman percakapan kita tadi," tambahnya.

"Jadi tadi lo rekam?" tanyaku dengan mata melotot.

Aku mendesah putus asa. Aku memandang Mas Reza dengan kesal, tapi aku lebih kesal dengan diriku sendiri karena sudah mengatakannya.

"Lo bilang ke gue kalo Genta gangguin lo, nanti gue smash pake bola basket," ucap Mas Reza saat kami berjalan ke mobil.

Sepanjang perjalanan aku mengutuk diri sendiri. Aku sendiri yang mengatakan aku ingin menjadi teman Genta. Aku sendiri yang mengikuti Genta ke panti. Aku sendiri yang mendatangi panti. Tapi saat kami mulai berteman, aku sendiri yang bilang nggak mungkin berteman dengan Genta. Aku sudah menyakiti Genta.

~~ gimana menurut teman-teman kelanjutannya? Semoga kalian semua suka yaaaa

~~ gimana menurut teman-teman kelanjutannya? Semoga kalian semua suka yaaaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Muka Reza kalo lagi kesel

Ketika Hujan Menyatakan CintaWhere stories live. Discover now