[19] Event

1.8K 124 11
                                        

DON'T FORGET FOR LEAVE VOMMENT!

"Qis, lo kalo ada apa-apa bilang dong."
__________


Gerbang SMA Harapan sudah di buka sejak pukul 05:30, dan di halaman sekolah sudah terlihat beberapa siswa dengan pakaian serba hitam putih tengah memandang dekorasi panggung yang sudah benar-benar matang itu, siapa lagi kalau bukan karena para panitia.

Dresscode untuk event kali ini memang hitam putih untuk para panitia, sedangkan untuk murid yang lain yaitu colorfull.

Gadis dengan dress polos selutut berwarna hitam yang ia balut sweater berwarna putih tengah berdiri di depan panggung dan menatap ke sekeliling, mata gadis itu terlihat sembab akibat menangis semalam. Itu Balqis, ia sudah datang karena panitia di minta untuk datang lebih awal dari murid yang lain. Ia berharap event akan berjalan dengan lancar.

"Bintang tamu dateng jam berapa, sih?" tanya Rendy.

Balqis lalu melirik arlojinya. "Jam delapan."

Rendy manggut-manggut. "Gue ke sana dulu ya."

"Oke."

Balqis memutuskan untuk sarapan pagi di dalam kelas dulu dengan bekal yang ia bawa dari rumah, karena ia yakin kalau kantin pasti belum buka.

Di dalam kelas tidak ada siapapun, hanya ia seorang saja, panitia yang juga satu kelas dengannya pasti masih berada di halaman. Itu tidak masalah, Balqis langsung membuka bekalnya dan menyantap dengan santai.

Di tengah nikmatnya sarapan pagi, Balqis merasa seseorang telah melemparnya dengan bolpoin dan mengenai punggungnya. Ia lalu melirik ke sekeliling kelas.

"Siapa sih, rese banget!"

Balqis memutar bola matanya malas, lalu melanjutkan makanannya yang sebentar lagi habis.

Tak lama kemudian ada suara-suara dari ketukan jendela dan meja secara bergantian. Balqis justru sangat risi dengan suara itu dan berniat memukul jika itu adalah orang yang kurang kerjaan.

Belum sempat Balqis berdiri, ada tangan yang memegang lehernya dan membuat Balqis spontan menoleh lalu langsung menonjok siapapun yang ada di belakangnya.

"Aaah!" Arel menyerngit kesakitan saat tonjokan mendarat di pipi kirinya. Ternyata tonjokan dari pacar lebih menyakitkan.

"Arel?" Balqis melotot.

"Ya ampun, tega banget lo nonjok gue."

"Ck, salah siapa gangguin gue, orang lagi enak-enak makan malah di gangguin. Mana pake ngetuk-ngetuk jendela segala." Balqis melipat tangannya di depan dada lalu berniat keluar kelas.

Langkahnya terhenti saat ia teringat sesuatu. Bukankah tadi saat ia datang kelas tidak ada siapapun? Darimana Arel datangnya? Sedangkan dari tadi tidak ada orang yang masuk ke kelas. Balqis langsung menoleh dan melihat Arel yang masih berdiri di sana.

"Ngapain lo liatin gue kek gitu?" tanya Arel.

"Tunggu deh, lo masuk kelas darimana?"

Arel nyengir lalu anak itu menunjuk jendela.

"Astagaaa, jelas-jelas pintu terbuka lebar, ngapain juga lewat jendela."

"Niat gue emang lewat pintu, tapi waktu gue liat ada lo sendirian muncul deh niat jail gue."

Balqis hanya menggeleng-gelengkan kepala dan berjalan keluar kelas, Arel mengikutinya dari belakang.

"Jangan cepet-cepet jalannya!" Arel menarik tangan Balqis.

Comfortable With You 2Where stories live. Discover now