#7 한 남자 (Seorang Pria)

515 93 9
                                    


Awal permulaan bagi kita membuatku tersadar

Secara tak langsung aku ingin mengenalmu lebih

Walau aku tahu pasti, untukmu aku hanya bayangannya


Author POV

         Gedung putih itu dipenuhi orang yang keluar masuk membawa berbagai berkas, entah itu surat kontrol, hasil laboratorium, hasil rongen, ataupun berkas lainnya. Seorang yeoja keluar dari tempat itu dengan menyeret tangan yeoja lain dibelakangnya. Wajahnya terlihat sangat dingin, seolah ingin memaki yeoja yang tengah meringis karena tangannya ditarik keras dengan paksa. Beberapa penjaga mengawal Kim Sora yang masih tidak melepas genggaman tangannya pada Shinhye. Dia melempar Shinhye kedalam mobil taxi dan memakinya.

          "Sudah kubilang jangan datang! Kau pikir ucapanku hanya angin lalu!" Sora marah besar kepada Shinhye yang datang ke rumah sakit tanpa berbicara dulu padanya.

             "Tapi aku.." ucapan Shinhye terputus.

             "Gedung Kesenian Seoul, antar dia kesana." ucap Kim Sora pada supir taxi tersebut.

             "Eomma aku tidak mau.." mohon Shinhye. Sora membanting pintu dan membiarkan taxi itu pergi dari hadapannya. Seseorang menatap kepergian Shinhye dengan tatapan iba. Jika saja ia bisa sedikit lebih tegas, mungkin Shinhye tidak akan diperlakukan seperti itu. Sayangnya ia tetap berperan menjadi pengecut yang handal hingga saat ini.

             Shinhye menangis didalam taxi yang ditumpanginya. Entah sudah berapa kali ia diusir seperti ini. Ia tidak sakit hati? Bohong, itu sakit, sangat, tapi bisakah ia mengungkapkan perasaannya? Sejak dulu ia tidak pernah bisa mengungkapkan apa yang ia rasakan. Ia tidak bisa bilang ia membenci ibunya yang menelantarkannya dan Minzy di panti asuhan. Dia tidak bisa mengatakan pada Minzy dan orang tuanya jika ia tak mau menjadi Minzy, entah untuk namja itu ataupun untuk orang lain. Dia tidak pernah mendapat apa yang diinginkannya, tidak bisa mengungkapkan apa yang ada dalam hatinya, tidak bisa menangis saat ia ingin menangis, tidak bisa marah meski rasanya ia akan mati jika tidak memaki, tidak bisa melakukan apa yang ingin dia lakukan. Hidupnya layaknya boneka yang sudah diberi peran untuk melakukan apapun yang diinginkan pemainnya.

              Taxi Shinhye telah sampai didepan gedung kesenian Seoul. Shinhye menghapus air matanya, membayar ongkos taxi kemudian berjalan keluar seolah tidak terjadi apa apa.

**********

            Seperti kebanyakan keluarga lainnya, hubungan kakak beradik terkadang sangat menyebalkan. Meskipun begitu, kakak beradik memiliki cinta tulus tak terungkapkan pada masing masing orang.  Sama halnya Jung Yonghwa dan Jung Jaehyun. Kedua orang itu sekarang sedang saling kejar kejaran tak jelas didalam rumah keluarga Kang. Tadi pagi Jaehyun datang menyusul kakaknya ke Korea. Di pagi yang cerah ini, dengan sangat tidak sopannya, Jaehyun membangunkan Yonghwa dengan seember air yang membuat orang yang disiram terkejut setengah mati. Setelah kesadarannya pulih sepenuhnya, Jung Yonghwa langsung mengejar adik kesayangannya yang sayangnya sangat menyebalkan. Jaehyun hanya tertawa terbahak bahak melihat Yonghwa yang basah kuyup karena ulahhnya. Yonghwa bersumpah akan mengubur adiknya hidup hidup jika ia berhasil  menangkapnya.

               Aktifitas kejar kejaran itu terhenti ketika pintu ruang utama terbuka oleh seorang namja yang membawa seorang yeoja disisinya. Jaehyun menatap kearah pintu dan terkagum melihat pemandangan yeoja yang baru masuk dari pintu itu. Rambut kecoklatan, dan matanya yang berwarna senada dengan rambutnya begitu cantik dimata Jaehyun. Tanpa sadar Jaehyun langsung mendekat dan mengulurkan tangannya.

FIRST LOVE [Book 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang