"Oke boss."

"Ngapain dia ke sini?" gumam Sandra sambil beranjak dari duduknya, kemudian berdiri di depan cermin untuk sekedar merapikan rambutnya.

"Jalan kuy," ajak Varo sambil menampilkan senyumannya yang menawan. "Lagi ada rezeki nih."

"Abang teraktir," ucapnya kembali ketika Sandra masih saja bergeming ditenpatnya.

"Yaelah, Abang! Zebbeeeeel," balas Sandra.

"Kuy ah."

"Bentar dandan dulu biar kece," jawab Sandra.

Akhir-akhir ini, hubungan Sandra dan Varo kian mendekat, mungkin sudah dari satu bulan yang lalu sejak Sandra memutuskan untuk menjauhi Reno. Meskipun hubungan diantara keduanya hanya sebatas teman, satu minggu satu kali Alvaro pasti mengajak Sandra untuk jalan, tak pernah absen.

Hari demi hari, Sandra pun mulai menerima kehadiran Alvaro. Sekarang tak ada kata malu-malu lagi diantara keduanya. Mereka sudah seperti sedia kala ketika mereka pertama bertemu, suka saling ejek. Pokoknya apapun hubungan diantara mereka, keduanya merasa nyaman ketika bersama.

"Jadi, mau ke mana kita?" tanya Sandra, sekarang mereka sedang berada di jalan dengan tujuan yang belum jelas.

"Nonton yuk, katanya ada film horor terbaru."

"Perasaan horor mulu deh kalau nonton, gak ada genre lain apa?"

"Romance?"

"Issh No! Nanti baper kalau nonton yang romance. Mana jomblo lagi."

Perkataan Sandra membuat Alvaro terkekeh. "Curhat neng?"

---

"Nonton udah, makan udah, mau kemana lagi kita?"

"Kalau Abang sih gimana nengnya aja."

"Pulang aja deh, badan udah lengket banget nih."

"Baru pukul dua siang juga, nanti deh."

"Tapi kita udah jalan tiga jam."

"Main ke rumah yuk, tadi di rumah ada Vivi juga."

"Tadi kapan? Tiga jam yang lalu hem?"

"Haha iya, tapi katanya dia mau nginep."

"Oh ya? Lagi ngapain mereka?"

"Lagi mewek-mewek."

"Drakor lagi?"

"Seperti biasa, heran deh cuma liat bohongan aja cewek mah nangis kejer kayak gitu. Lebaaaaay."

"Gak semua cewek gitu kali."

"Kecuali lo gitu?"

"Gue sih termasuk, haha."

"Yadeh."

"Gue cewek normal kali Bang."

"Ciee manggilnya Abang."

"Haha ciee baperan deh."

---

"Sandraaaa!" teriak dua orang anak manusia di hadapan Sandra yang di balas dengan gumaman oleh Sandra. Kini ia sedang ber video call dengan kedua temannya, Vivi dan Lyly.

"Jutek banget sih."

"Sand, cepet sini deh, gue punya drama baru."

"Males ah ngantuk."

"Yaelah, baru pukul tujuh juga."

"Orang cantik mah bebas," ucap Sandra dengan percaya diri

"Najong! Omongan lo," teriak Vivi

"Abang gue siap jemput Sand," kini Lyly yang bersuara

"Mami di rumah sendiri ntar kalau gue ke sana, kasihan. Gue kan anak solehah, gak baik main malem-malem."

"Bahasanya...."

"Haha...."

"Ke mana si Abang?"

"Udah pulang ke rumah Oma."

"Emang jadi tuh si Abang pindah?"

"Dari dulu emang Abang gue tinggal di sana."

"Papi lo?"

"He is alway busy girl, biasa bokap gue jagain rumah sakit."

"Haha, anak durhaka lo ya."

"Durhaka apanya, emang Papi gue lembur cuy."

"Yadeh, udah dulu ah. Neng mau perawatan dulu. Bye-bye Sasand."

---

jeng ... jeng ... jeng ... jeng ... jeng....🎸
Sekian lama..
Aku menunggu untuk kedatanganmu..
Bukankah engkau telah berjanji untuk jumpa disini..
Datanglah..
Kedatanganmu kutunggu..
Telah lama..
Telah lama ku menunggu..

Zio tengah bernyanyi dengan suara fals nya. Lagu dangdut menjadi pilihan mereka bertiga, kali ini Zio yang bernyanyi, Alvaro main gitar dan Dera yang memukul-mukul sendok pada gelas. Ketiganya begitu heboh, hingga sebuah teriakan menghentikan kegiatan ketiganya.

"Aduh Zio, kuping Mama bisa robek kalau kamu nyanyi terus."

"Idih Mama enak aja, orang suara Zio itu merdu-semerdunya. Ya kan genksss?"

"Ya dong," ucap Alvaro dan Dera dengan serempak.

"Hih kalian ini, cepet masuk rumah gih gak enak sama tetangga, mana ini udah larut malam lagi. Dikira nanti ada konser pengamen," omel Mama Zio.

"Yaampun Mama jahat banget sih sama anak sendiri."

"Ya Tante."

"Ih jahaaaad aneuuuud."

"Kalian mau masuk atau tidur di luar hem?" ucap Mama Zio sambil berkacak pinggang membuat ketiganya nyengir sambil lari terbirit-birit menuju rumah, sedangkan mama Zio mengelus dadanya seraya berkata, "Sabar."

---

12 Januari 2018
Ekapertiwi❤

ANGELWhere stories live. Discover now