Ali's Story

1.8K 137 3
                                    


Tau, gak semua kisah berjalan dengan indah. Kayak sekarang yang sedang dilakukan oleh laki-laki tampan ini. Ali, iya dia lagi duduk di rooftop sekolahnya, entah apa yang ia pikirkan.

Pikirannya kosong, tidak ada lagi yang harus dipikirkan. Hampa, tidak ada yang menemaninya sama sekali.

Teman-temannya? Mereka bersama kekasihnya.

Ralat.

Mantan kekasih.

"harus banget ya ngerasain hal kayak gini?" ucapnya dengan kekehannya.

Bukan kekehan lucu, melainkan, kekehan seperti kemirisan mungkin.

Kalau mau tau kisahnya sih, singkat aja.

Dia punya kekasih, tidak ingin disebut namanya. Menyakitkan katanya, iya dianya tulus mencintai kekasihnya itu, tapi kekasihnya hanya menjadikannya pelampiasan.

Selama 1 tahun, dijadikan pelampiasan. Cukup lucu kalau kata Ali mah.

<< Flashback <<

Gadis itu, bukan murid baru. Melainkan, teman sebangku saat ujian tengah semester. Ali mulai mengenalnya pada saat itu, di cantik. Hanya saja, itu yang Ali tau.

Baginya, gadis itu sudah lebih dari cukup untuknya. Pintar juga iya, baik pun iya. Tidak peduli latar belakang gadis itu, maksudnya sifat yang lain dari gadis itu.

3 bulan cukup untuk saling mengenal, mereka dekat. Hingga, Ali berani menyatakan perasaannya. Tau iya sangat takut pada saat itu, hanya saja dia memberanikan diri.

"mau jadi pacarku?"

Singkat saja, namun berarti baginya. Jantungnya terlanjur berdegup dengan kencang, takut-takut gadis pujaannya menolaknya.

Cukup lama menunggu, akhirnya gadis mungil didepannya tersenyum sambil memganggukkan kepalanya. Ali diam, mencerna maksud dari jawaban itu.

"iya aku mau, jadi pacarmu kan? Gak masalah untuk saat ini"

Ali terlalu senang saat itu, tidak menyadari ada kata-kata yang janggal. 'gak masalah untuk saat ini'

Mereka berpelukan, seperti pasangan kebanyakan saat pertama kali mengganti status. Mereka melakukan itu disebuah taman, tidak jauh dari rumah si gadis mungil ini.

"ah terimakasih sudah menerimaku, aku senang menjadi kekasihmu"

Formal, iya. Dia gugup seperti itu, biasa.

5 bulan pacaran, hubungan baik-baik saja. Hingga Ali menemukan keanehan pada bulan ke-8. Kekasihnya ini sering kali memainkan ponsel dari biasanya. Iya, yang biasa kalau bertemu ponsel diabaikan, sekarang hanya ponsel yang selalu bersamanya.

Lelaki mana yang tidak cemburu melihat gadisnya itu tersenyum pada hal yang lain selain dirinya?

Ali tau, itu adalah sahabat gadisnya. Ia percaya gadisnya itu hanya sekedar bertukar pesan dengan sahabatnya yang ada di beda negara dengan mereka.

Ali pernah membuat janji dengan gadisnya, dengan tidak terlalu cemburu atau mengekang gadisnya ini mengobrol atau bertukar pesan dengan lelaki lain.

Tentu saja Ali setuju, ia tidak ingin kehilangan gadisnya itu. Hingga dengan bodohnya, ia tidak mengetahui bahwa gadisnya itu memiliki kekasih sebelum bersama dengannya.

Diselingkuhi.

Hanya dijadikan pelampiasan.

Ali semakin tau sifat gadisnya itu saat mereka menginjak bulan ke 11 dalam status mereka.

Short Story - APDär berättelser lever. Upptäck nu