[18] Jarak

26.5K 5K 2K
                                    

[Latar cerita ini di Indonesia ya bukan Malaysie lagi.]

Upacara Senin pagi merupakan hal yang dibenci pelajar macam Devi--yang takut sinar matahari, khawatir kulitnya bakal kembali ke default, katanya.

Mei-mei bersiap untuk upacara bersama Fatiha.

"Susan kemana, Mei?" tanya Fatiha, si pemeran tambahan.

"Di suratnya sih sakit." jawab Mei-mei selaku sekertaris kelas ketika mendapati surat Susanti dibawa Mail

"Mau bareng?" tawar Fatiha sebelum Mail menginterupsi.

"Waktu itu pulang sama siapa, Mei?" tanya Mail hati-hati, Mei-mei menatap Mail datar.

"Aku telepon Rajoo."

"Pulang sama Rajoo? Aku kan udah bilang, kamu tunggu sebentar." Mail membentak Mei-mei yang dibalas dengan kekehan sinis gadis yang men-cepol rambutnya itu--ganti gaya rambut gays.

"Tiga jam itu sebentar ya?" sinis Rajoo pada Mail, Mei-mei hanya menatap keduanya datar. Berasa princess banget nih ceue, seenaknya mainin hati Mas Raju. Gue tonjok nih.

Upin, Ipin, Fizi, Ekhsan, Dzul serta Ijat yang sedang menunggu Dennis dan Jarjit--biar kompak katanya-- m e n y i m a k sinetron pagi andalan kelasnya.

"Nggak usah ikut campur, Jo." ucap Mail dengan penuh penekanan.

"Seenggaknya jangan ngasih harapan kalo lu gak bisa ngasih kepastian." ucap Rajoo dari relung hati yang paling dalam.

Mei-mei dan Mail pun serasa tercyduk pada kode yang Rajoo sampaikan.

***

"Panas panas panas panas
badan ini,
pusing pusing pusing
pusing~" nyanyi Dzul pelan-- berhubung ia ada di barisan kedua--membuat Upin terkekeh.

"Hati lu kaga panas, Dzul?" tanya Upin ketika melihat Ijat yang sedang memberi bendera pada Adit.

Iya yorobun, Adit sama Ijat itu paskibraka. Yeuuuuu, u nya ada empat.

Eh lima deng.

"Ngapain? Liat Adit sama Ijat? Sorry aja, si Adit kan udah punya pacar dari kahyangan." balas Dzul nahan ngakak.

Iya bo', si Adit itu emang dikejar-kejar mulu sama si Mimi.
Cewek jadi-jadian dari jurusan Akuntansi itu selalu mengaku-ngaku sebagai istrinya.

"Kahyangan your head! Dia mah banci selokan. Hahaha." Fizi ikutan nimbrung membuat Ekhsan menjitak kepalanya.

"Lagi upacara kampret, bangkitkan nasionalisme lu sedikit napa?" bentak Ekhsan pelan membuat Fizi mendengus.

"Iye iye pak presiden."

"Beli sempak ke Semarang,
Jangan lupa angkat jemuran
Coba lihat ke belakang,
Ada si Mei-mei yang lagi pingsan." bisik Jarjit membuat Rajoo segera menolehkan kepalanya.

Dengan memanfaatkan jabatannya yang merupakan ketua umum PMR--sebenarnya udah lengser sih, kan kelas 12--Rajoo menghampiri Mei-mei dan mengabaikan amanat sang kepala sekolah.

Mail juga hendak menyusul, namun ia berada tepat di barisan paling depan.
Mail juga bukan siapa-siapa, jadi ia tidak memiliki alasan lain untuk menolong Mei-mei.
Dasar lelaki yang tyda mau bersorban.

SMK Mau Maju menetapkan aturan untuk mengikuti eskul wajib, seperti Paskibra, Pramuka, PMR, dan IRMA.

Jika siswa tidak mengikuti eskul wajib maka disarankan agar mengikuti klub, seperti klub Sastra, Masak, Renang, dan Futsal.

Jika ingin mengikuti keduanya, maka ada syarat yang harus dipenuhi.
Yaitu menjadi juara umum di sekolah ini, seperti Rajoo.
Dasar lelaki idaman.

***
Flashback malam itu.

"Lo lagi gaada acara seperti yang lo bilang kan?" tanya Susanti heran ketika melihat Mail yang berpenampilan rapih, padahal saat Susan menelepon, Mail bilang dirinya sedang tiduran.
Wah parah.

"Il, jangan jadiin Mei-mei pelarian lo. Dia cewek baik." kata Susanti meringis ketika Mail mengobati memar di pipi gadis itu.

Mail menatap Susanti geram, bisa-bisanya dalam kondisi seperti ini masih memikirkan orang lain.

Ya emangnya elu, kampret.

"Seharusnya lo cepet kabur, San. Sebelum ayah lo lebih parah, untung lo gak di perkosa." saran Mail tak sadar sambil menempelkan plester bermotif batik.

Susanti terdiam membuat Mail menatapnya.

"Jangan bilang..." Mail menatap tampilan Susanti yang kacau, lalu memeluknya erat.

"Hampir, Il. Sinetron amat sih." ralat Susanti--seraya melepaskan pelukan Mail--cepat ketika lelaki itu menyimpulkan dengan seenaknya.

"Lo tinggal di apartemen gue." keputusan final Mail diangguki oleh Susanti.

Mail memang mempunyai apartemen atas namanya sendiri. Udah jadi richman dia.

Itu sebabnya Mail kembali tiga jam setelahnya--menunggu Susanti tertidur-- ketika mengingat Mei-mei, namun gadis itu tidak ada di tempatnya.

Si Rajoo pindahnya pas kelas 11 ye yorobun :v

Btw, kalian tim MailxMeiMei apa RajooxMeiMei? '-'

When Upin Ipin Are AdultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang