Enam (PERTENGKARAN)

4.8K 193 0
                                    

Zeera sekarang tengah duduk manis diatas motor ninja Zefran. Tadi ia bingung harus berpegangan dimana, jadi ia pilih berpegangan pada besi yang untungnya ada didekat paha luar Zeera.

Saat motor besar itu melewati sebuah polisi tidur, Zeera kaget karena ia hampir saja jatuh. Badannya tadi sempat terlompat, untung saja ia tidak jatuh.

Belum sampai dirumah Zeera, Zefran menepikan motornya dibawah sebuah pohon. Tanpa bicara apapun, ia mengambil kedua tangan Zeera dan menuntun tangan itu untuk berpegangan pada perutnya.

Zeera yang kaget dengan perlakuan ini hanya menurut saja. Untung ada tas diantara dirinya dan Zefran.

Karena tangannya kini berada didepan perut Zefran, jadi ia tidak merasa takut lagi.

Duh, deg degan. Zeera berbicara dalam hatinya.

"Belok mana?" Tanya Zefran karena didepannya ada pertigaan jalan.

"Belok kiri Al, habis itu belok kanan. Nah perumahan aku disitu."

Zefran tidak menjawab, ia langsung melajukan motornya. Setelah sampai, Zeera segera turun dari motor merah itu.

"Makasih Al!" Ucap Zeera dengan senyuman. Dan lagi lagi Zefran speechless karena melihat senyum manis itu.

"Al?" Zeera melambaikan tangannya tepat didepan wajah Zefran. "Kok ngelamun?"

Zefran langsung mengedipkan matanya beberapa kali. "Hm."

"Kamu gak mau masuk dulu?"

Zefran hanya menggeleng. Lalu ia melajukan motornya tanpa pamit. Dan Zeera hanya berteriak mengucapkan hati hati pada cowo itu.

"Assalamu'alaikum!" Salam Zeera, namun tidak ada jawaban.

Setelah melepas sepatunya, Zeera menaruh tasnya disofa ruang tamu. Ia kemudian berjalan kedapur untuk mengambil segelas air.

"Kamu kok tumben udah pulang? Biasanya sekitar setengah jam lagi baru pulang, ini baru goreng ayamnya, belum masak nasi." Ucap Dian, Bunda Zeera yang tengah memasak ayam goreng.

"Iya Bun, tadi pulang dianter."

Dian yang tadinya sibuk membalik ayam gorengnya langsung menatap Zeera dengan pandangan curiga. "Sama siapa hayo?"

"Temen Bun biasa." Zeera mencoba menetralkan ekspresinya.

"Cowok ya? Hayo siapa namanya?"

Zeera menghela nafasnya, Bundanya ini sangat kepo.

"Bunda mulai deh keponya." Zeera mengambil gelas lalu menuangkan air putih kedalamnya. Setelah meneguk air itu sampai habis, "Udah ah Bun, Zeera capek mau ke kamar. Dadah Bunda." Lalu Zeera mencium pipi Bundanya.

"Iya, nanti setengah jam lagi turun ya, kita makan bareng." Dian agak membesarkan suaranya karena Zeera sudah berjalan menaiki tangga.

"Iya Bunda."

***

Zefran membaringkan tubuhnya diatas ranjangnya yang besar. Ia masih memikirnya cewe itu, Zeera. Zefran sendiri merasa aneh, kenapa ia sampai memikirkan Zeera terus?

Cowo berkulit putih itu menghela nafas kasar. Kemudian ia mengambil ponselnya yang masih berada didalam tasnya.

Zefran membuka applikasi google. Lalu ia menekan pojok kanan layarnya, Zefran lalu berucap.

"Oke google, apa penyebab cowo kepikiran cewe terus?"

Setelah mengatakan itu, muncul beberapa artikel mengenai kepikiran Zefran itu.

My TOMBOYISH Girlfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang