4

17 2 0
                                    

🍁🍁🍁

Teett...

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Amel langsung memasangkan lagi earphone di telinganya sambil merapihkan bukunya.

"Mel,gua dijemput nih ama nyokap. Lo gapapa kan pulang sendiri?" tanya Gita. Amel hanya mengganguk dan itu artinya 'gapapa'

Amel berjalan ke arah gerbang sekolah. Lalu ia menunggu angkutan umum. Ia tidak berniat pulang. Pikirnya jam 15.00 ini masih terlalu siang,makanya Amel ingin pergi ke toko buku.

Lalu,Al  melihat Amel langsung menghampiri Amel.

"Haii,nama lo Amel ya?" tanya Al.

Ia melihat Amel memakai earphone.

Pantes aja ga dijawab. Batin Al

Al langsung menarik sebelah earphone Amel.Amel sebenarnya mendengar,tapi ia tidak merespon.

Setelah ditarik earphone nya,Amel menatap Al dengan sinis.

"Jawab kek. Kan gua nanya. Nama lo Amel bukan?"

Lagi-lagi tidak dijawab. Amel hanya menatap lurus menunggu angkot. Setelah angkutannya datang,Amel naik dan mengabaikan Al.

"Ish tuh cewe!cueknya minta ampun!" ketus Al.

Entah Angin,badai,petir,atau apa yang mendorong perasaan Al untuk mengikuti Amel. Al mengendarai motor yang ia pinjam ke Raihan.

"Raihan pulang ama Ari inilah. Motornya gue pinjem deh ntar gue isiin bensin goceng" gumam Al.

Al mematai angkot Amel dari jauh. Karena ia takut ketauan oleh Amel.

Setelah sampai ditoko buku,Amel langsung mencari buku dan membaca bagian belakangnya.

Tetapi,Al tetap mematainya. Al menutup wajahnya dengan buku dan melirik Amel.

Tiba-tiba ada seorang perempuan datang menghampiri Al.

"Mas, itu bukunya terbalik. Emangnya kalo baca begitu ya?" tanya perempuan tadi sambil tertawa kecil.

Al melihat buku yang dipegangnya lalu menggarukkan bagian kepalanya.

"Hehe, saya salah ya? Saya bacanya emang gini mbak"

"Ganteng-ganteng tapi edan" ucap perempuan tadi sambil menggelengkan kepalanya lalu pergi.

Al memerhatikan Amel lagi.

Amel tampak tenang membaca buku pilihannya. Ia masih mencari-cari buku pilihannya yang lain.

Setelah itu ia ke kasir dan membayar buku yang ia inginkan.

Amel keluar dari toko buku dan berjalan menuju taman. Jarak dari toko buku dan taman tidak begitu jauh.

Lagi-lagi Al mengikutinya. Ia penasaran dengan Amel. Ia melihat Amel sedang membaca buku di salah satu bangku taman. Padahal toko buku lebih tenang dibandingkan di taman yang penuh anak kecil ini.

Di taman itu juga terlihat banyak anak kecil bermain. Al melihat Amel menatap anak kecilnya dengan tersenyum tipis. Catat!tersenyum! Jarang sekali bukan Amel tersenyum?

Al kaget dan heran melihat Amel tersenyum. Ia bingung juga dengan sikapnya Amel.

Al pergi ke mini market terdekat dan membeli coklat. Setelah itu ia kembali lagi ke taman. Ia melihat Amel masih disana. Amel membaca buku sesekali menatap anak kecil yang sedang bermain dengan riang.

Al memanggil salah satu anak kecil dan memintanya untuk memberikan coklat itu ke Amel. Anak itu mengganguk lalu menghampiri Amel.

"Kakak cantik ini ada coklat buat kaka" kata anak kecil lelaki itu. Anak itu terlihat menggemaskan di mata Amel. Mungkin usianya baru 5 tahun.

Amel mengeluskan rambut hitam yang menutupi dahi anak kecil tersebut.

"Dari siapa dek?" tanya Amel.

Anak itu teringat dengan ucapan Al.

"Kalo ditanya dari siapa, bilang aja dari kaka ganteng ya dek"

"Dari kaka ganteng" kata anak kecil itu lagi. Amel tersenyum lalu mengambil coklat yang diberikan anak kecil tadi.

"Makasih ya dek"

"Samasama kaka cantik" anak itu meninggalkan Amel dan melanjutkan bermain dengan temannya.

Sesekali ia melirik ke kanan dan kiri. Ia merasa setelah mendapat coklat,ia sedang diawasi. Lalu Amel melirik jam tangannya, sudah pukul 16.30 . Amel pergi meninggalkan taman.

Al terus mengikutinya dan ternyata Amel pulang kerumah.

Entah kenapa Al merasa hatinya senang karena telah mengikuti Amel. Setelah melihat Amel masuk ke gerbang,Al langsung pergi meninggalkan komplek Amel dan pulang kerumahnya.

Penguin es Is MineWhere stories live. Discover now