Keterpurukan Max Dan Lexi

38.4K 1.5K 25
                                    

Aloo...  Aku Update lebih awal loh 😍😍😍
Siapa yang nungguin NAD 🙋‍♀️🙋‍♀️🙋‍♀️🙋‍♀️
Selamat membaca jangan lupa votmennya ya 😘😘😘

Joe menguap membuka mata diliriknya jam di atas nakas tempat tidur,  pukul 06:00 dia mengernyit biasanya Mommy nya membangunkannya sebelum jam enam.

Dia menggoyangkan bahu Jhon,
"Wake up Jhon, nanti kita telat" ucap Joe kesal saat Jhon tak juga membuka mata.

Trang.!

Terdengar suara berisik dari dapur,  Joe langsung berlari ke arah dapur.

" Mommy " ucap Joe semangat tapi dia melihat sang Daddy yang berada di dapur dengan alat masak dan celemek membingkai tubuhnya.

" Daddy? " tanya Joe bingung.

" Hey boy" sapa Max saat menyadari bahwa ada anaknya yang menatapnya horor.

"Ah Mommy sedang sakit jadi Dad yang memasak tapi" ucap Max lirih sambil melirik nasi goreng yang gosong diatas wajan.

"Ah nanti kita akan makan di kantin saja Dad, ya sudah aku bersiap dulu" ucap Joe memasuki kamarnya.

Max menghela nafas lega.

Tadi malam Max tertidur didepan kamar, dia tak berani masuk ke kamar.
Max berjalan gontai menuju depan kamarnya.

Dia meneguk ludah takut dan dibukanya pintu perlahan.

Disana Lexi masih terbaring seperti semalam. Max berjalan mendekat tapi saat dia ingin menyentuh pundak Lexi dia mengurungkan niatnya.

Akhirnya dia berjalan menuju kamar mandi.

Lexi membuka matanya, ya sebenarnya dia sudah terbangun dari tadi bahkan dia tau tadi Max mendekat.
Perlahan air matanya turun tanpa bisa dia cegah.

Cklek..
Pintu terbuka dan terdapat sosok Max membuat Lexi menutup mata kembali,  dia belum siap bertemu Max.  Lebih tepatnya terlalu lelah.

Max memakai pakaiannya dan berjalan mendekati Lexi.  Dia mengecup kening Lexi membuat sang empunya menegang.

Max tau Lexi hanya menutup matanya.
"Aku janji akan menjelaskan semuanya tapi tidak sekarang.  Jaga dirimu dan anak kita. Aku mencintaimu " ucap Max sambil mengusap pipi istrinya lalu bergegas pergi menuju kantor bersama double J yang sudah siap.

Lexi mengusap air matanya kasar dan meraih ponselnya dari atas nakas.

Terdengar nada sambung

" Hallo"

"... "

" Aku baik, tolong bawa double J bersama kalian. Aku ada sedikit masalah "

"....."

"Aku akan menjelaskan nanti "

"...."

"Terimakasih "

***

Malam semakin larut membuat Max menghela nafas.
Dia memantapkan hatinya untuk menjelaskan 'apapun' pada istrinya.

Akhirnya Max berkemas dan berjalan menuju ke basement dimana mobilnya berada.

Max berjalan sambil mengecup bunga ditangannya. Dia tadi melihat toko bunga dan teringat pada Lexi.

Cklek..
Pintu terbuka dan gelap membuat Max mengernyit.
Max akhirnya menekan saklar lampu membuat ruang tamu terang.

Kondisinya masih sama seperti saat dia pergi tadi.
"Apa Lexi tidak turun?  Jangan jangan dia lupa makan?  Astaga " ucap Max berlari menuju ke arah kamar mereka berdua.

Dia membuka pintu dengan tergesa dan kosong.
Tak ada tanda tanda seseorang di dalam. Max cemas berlari menuju kamar mandi.

Dan kosong.

Max mengerjapkan matanya berusaha menetralkan nafasnya.

Kosong tandanya Lexi pergi.

Pergi artinya meninggalkan Max.

Max tertawa renyah,
"Dia pasti hanya ke supermarket,  yah dan pasti double J ada di kamarnya " gumam Max sambil tertawa frustasi.

Max berlari menuju kamar double J.

" Boys" teriak Max membuka kamar dan kosong.

"kamar mandi " ucap Max sambil berlari ke kamar mandi dan kosong lagi.

Max meluruhkan tubuhnya.
Air matanya turun tanpa henti.

" Lexi...  Jhon..  Joe" ucap Max lirih sambil meninju lantai.

Dia berlari seperti orang kesetanan menuju ke luar rumah berharap istri dan anak-anaknya kembali.

"Kembalilah sayang" ucap Max lirih sambil duduk di depan gerbang. Isakan memilukan terdengar dari bibirnya.

Hay hay I'am come back 🤣🤣🤣
Hayo siapa ya yang ditelfon Lexi?  😈😈😈😈

Kemana perginya Lexi dan double J  ya?
😌😌😌😌😌

Jangan bosen" nunggu kelanjutannya ya 😘😘😘

Need a Daddy [Revisi] Where stories live. Discover now