Kesakitan

41K 1.5K 16
                                    

Selamat membaca jangan lupa votmennya ya 😘😘

Di sisi lain berdiri seorang laki-laki menatap gemerlap malam dengan martini di tangannya.

"Kakak kangen Ana " ucap laki-laki yang ternyata Jhonatan.
" Andaikan dulu kamu tak mengenal 'dia'  kamu pasti masih di samping kakak Ana" ucap Jhonatan sambil meneguk semua cairan martini di tangannya.

"Kakak akan beri pelajaran 'dia'  agar kamu bisa tenang sayang" ucap Jhonatan tersenyum penuh arti.

"Tunggulah kehancuranmu JOSE" ucap Jhonatan menggenggam erat gelas di tangannya.

****

Sinar matahari mengganggu tidur nyenyak Max. Kepalanya berdenyut karna pengaruh alkohol yang diminumnya semalam.

Perlahan matanya terbuka dan pemandangan yang pertama kali dia lihat adalah wajah Lexi yang sedang tersenyum kearahnya.

"Selamat pagi Max" ucap Lexi sambil tersenyum.
"Pagi" ucap Max sambil memegang kepalanya.
"Minumlah agar pusingmu mereda" ucap Lexi sambil memberikan obat.

"Terimakasih sayang.  Bagaimana kabar sekecil" ucap Max setelah meminum obat yang lexi berikan.

"Sangat baik dan aku ingin sesuatu " ucap Lexi pelan.
" Apa itu? " tanya Max mengerutkan dahinya.

" Aku ingin  mangga muda 2 buah dan kamu yang harus mencarinya" ucap Lexi ragu.

"Oke, nanti aku akan carikan ya" ucap Max mengusap lembut perut rata Lexi.

"Terimakasih Max " ucap Lexi senang.
" Sama-sama sayang,  oh iya dimana para jagoan ku? " ucap Max karna tak mendengar suara double J disekitar rumah.

"Ah tadi Bunda jemput mereka katanya mau diajak jalan-jalan"  ucap Lexi sambil memberi handuk suaminya.

"Oh baiklah, dan bagaimana kalau kita juga jalan jalan sayang? " ucap Max menggoda Lexi.

" Max jangan menggodaku"ucap Lexi melotot. Dan Max terkekeh sambil menuju ke arah kamar mandi.

"Maxku telah kembali,  semoga Dad tidak berubah lagi ya sayang " ucap Lexi sambil mengusap sayang perut ratanya.

***

Sesuai janjinya Max mencarikan Lexi mangga muda ditemani Lexi disampingnya.

Mereka berjalan keliling taman siapa tau ada mangga.
" Max lihat, mangganya ada disana" ucap Lexi. Dan Max segera mengambilnya.

"Ini sayang " ucap Max membuat Lexi berbinar.
" Terimakasih Daddy " ucap Lexi menirukan suara anak kecil membuat Max gemas.

" Aku harap anak kita perempuan,  biar jadi Princessnya Daddy " ucap Max mencium perut istrinya dan Lexi mengelus rambut Max sayang.

"  Iya Max " ucap Lexi pelan.

Tiba-tiba terdengar derap langkah mendekat.
" Alexis " ucap suara yang ternyata Jhonatan mendekat ke arah mereka.

" Adit" ucap Lexi mengernyit.
"Hay Jose " ucapnya sekilas
" Sedang menikmati hari libur?" ucap Jhonatan lagi menatap Lexi berbinar.
"Ya begitulah kamu sendiri? " ucap Lexi.
" Jalan jalan saja" ucap Jhonatan dan mereka terlibat obrolan santai.

Max memandang tak suka saat Jhonatan memandang Lexi berbinar dan Lexi tampak tak menyadari itu.

Lexi memang cantik pantas jika Jhonatan menyukainya.  Tapi dia tak mau berbagi Lexi.

Selama Lexi mengobrol dengan Jhonatan Max hanya diam sambil memeluk pinggang istrinya possessive  seakan takut kehilangan Lexi.

Lexi mengernyit melihat kelakuan Max dan Jhonatan yang tidak terlalu bersahabat.

"Lexi mampirlah ke Apartmentku untuk sekedar mengobrol... "

" Maaf tuan Aditama istri saya sedang lelah dan butuh istirahat lain kali kami akan berkunjung ke rumah anda. Ayo sayang " ucap Memotong obrolan mereka dan membawa Lexi pergi menjauh dari Jhonatan.

" Bersenang senang lah sebelum kesenangan itu berubah jadi sesuatu yang buruk" gumam Jhonatan melihat kepergian Max dan Lexi.

***
"Max kamu kenapa? " ucap Lexi cemas karena Max masih saja diam dari tadi.

" tidak papa sayang jangan cemas" ucap Max berusaha tersenyum.

"Lexi jangan berhubungan dengan Jhonatan Aditama lagi aku mohon" ucap Max membuat Lexi bingung.

"kenapa Max ? Tapi Dia adalah sahabatku"ucap Lexi.

"Dia ingin menghancurkan pernikahan kita Lexi " ucap Max geram.
" Tidak mungkin Max, aku mengenalnya baik.  Dia tak akan melakukan itu" ucap Lexi lagi.

"Jadi kamu membelanya?  Iya? Katakan Lexi? " bentak Max membuat Lexi terkejut dan menghentikan langkahnya.

" Max" ucap Lexi lirih.

"Dia menyukaimu Lexi,  dia akan merebutmu dariku" ucap Max pelan memeluk Lexi yang bergetar menahan tangis.

"Dia tidak begitu Max "ucap Lexi berusaha memberikan tau.

" Jangan jangan kamu senang ya? " tuduh Max membuat Lexi terlonjak kaget.

"  Kamu senang dia menyukaimukan? Kamu senang dia ingin merebutmu? Damn it" ucap Max tanpa sadar membuat luka di hati Lexi.

"Kau berfikir serendah itu Max?" ucap Lexi dengan tatapan kecewa.

"Lalu apa lagi? Ah sial " ucap Max meninggalkan Lexi sendiri,  yah sendiri.

" Hiks.. Serendah itukah aku di pikiran suamiku sendiri? " ucap Lexi sesegukkan sambil mengusap air matanya.

" Mommy baik-baik saja sayang, Papa mu hanya cemburu dengan uncle Adit.  Dia tak sungguh sungguh berbicara seperti itu pada Mommy " ucap Lexi sambil mengusap perut ratanya agar anaknya tau dia tak membenci Max.

Max jahat banget kan?,😣😣
Sabar ya Lexi 😊😊
Insyaallah NAD bakal update cepet doakan saja saya buatnya lancar biar bisa Update...  😘😘

Need a Daddy [Revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang