Sakit

120K 5.3K 17
                                    

Max terdiam setelah menjelaskan semua kepada Bunda Dan Papanya.
Bukk  Bukk
Tinjuan keras mendarat di pipi kanan Dan kiri Max.
"Papa sudah memaafkanmu Max. Dan Papa harap kamu secepatnya membawa menantu dan cucu cucu Papa kemari." Ucap sang Papa menepuk pundak Max.

"Iya Max Bunda harap kamu cepat bawa mereka kemari." Bunda Max pun memeluk putranya.
"Doakan aku Bunda" ucap Max mantap.
"Selalu sayang" ucap sang Bunda.

***

Hari ini Jhon demam membuat Lexis cemas. Lantaran Jhon mengigau Daddynya terus.
"Jhon" ucap Lexis lirih.
"Mom aku ingin Dad. Daddy Daddy.." Racau Jhon.
"Mom adek kenapa?" Tanya Joe.
"Adek demam sayang. Kamu gak demam kan?" Tanya Lexis khawatir , Lexis takut demam Jhon menular ke Joe.

"Joe gak papa Mom"ucap Joe.
"Adek cepat sembuh ya" ucap Joe memeluk Jhon. Lexis menangis menatap kedua anaknya. "Maafin Mom Jhon, Joe ." batin Lexis.
Demam Jhon Yang semakin panas membuat Lexis membawa Jhon ke rumah sakit.

***

Keluarga Gerald panik lantaran Maxime demam tinggi. Mereka langsung membawa Maxime ke rumah sakit.

Max terus meracau tidak jelas sambil mengenggam kuat tangan sang Bunda.
"Max, bangun sayang" ucap sang Bunda mengelus rambut Max.

***

Lexis berjalan di koridor rumah sakit menuju kantin. Joe Dari tadi belum makan membuatnya cemas. Dia juga sudah menghubungi keluarga Patrick untuk izin kerja. Mereka juga mencemaskan keadaan Jhon dan mereka bilang akan kemari nanti malam.

Joe terbangun Dari tidurnya lantas dia masih melihat Jhon Yang tertidur. Joe mencari sang Mommynya.
"Mommy Mommy"teriak Joe keluar kamar. "Mom"lirih Joe berkaca kaca.

"Hey boy" ucap seorang lelaki menatapnya.
"Kamu sendirian?" Tanya lelaki itu yang diangguki Joe.
"Mau kutemani cari ibumu?" Ucapnya lagi.
"Apa kakak mau ?" Tanya Joe kemudian.
"Tentu saja. Tapi kamu harus menemaniku dulu bertemu kakakku. Okey"ucap lelaki itu yang diangguki mantap Joe.
"Oh ya nama paman Verald dan namamu?" Ucap Verald menjabat tangan Joe. "Joe paman" ucap Joe. Verald pun membawa Joe menjenguk kakaknya Max. Verald heran karena ada anak yang mirip sang kakak padahal kakaknya belum menikah.

***

Kedatangan Verald membuat keluarga Gerald terdiam karena Verald membawa Joe yang mirip Max bersamanya.
Joe yang bingung pun mendatangi Max yang terbaring di ranjang.

Max yang sudah sadar juga terdiam.
"Uncle sakit apa?" Ujar Joe menyentuh tangan Max.
"Uncle demam sayang" ucap Max lirih.
"Adek Jhon juga demam" gumam Joe tanpa sadar membuat Max menegang.
"Bisa antar uncle menemui Jhon?" Tanya Max lirih.
"Tentu " ucap Joe tersenyum. Keluarga Gerald pun menghela nafas. Ternyata Max memang benar sudah punya anak.

Joe mengantar Max yang dipapah Verald. Lexis yang melihat Joe kembali langsung memeluk Joe.
"Joe Dari mana? Mom khawatir." Ucap Lexis lirih.
"Tadi Joe cari Mom" ucap Joe.

"Ehemm" ucap Verald yang dipelototi Max. "He he maaf abis kakak Berat"  ucap Verald tanpa dosa langsung meletakkan sang kakak.
"Kamu" ucap Lexis lirih.
"Aku ingin bertemu Jhon kata Joe Jhon sakit" ucap Max menatap Lexis. Lexis terdiam.

Maxime berjalan tertatih menuju ranjang Jhon yang terus bergerak gelisah. Max mengelus rambur Jhon sayang membuat Jhon tenang. Lexis yang melihatnya pun berkaca kaca.
"Daddy" gumam Jhon membuka mata.
"My son" gumam Max lirih.
"Uncle" gumam Jhon senang.

***

Max dan Lexis berjalan menuju taman rumah sakit. Mereka duduk di kursi  dibawah pohon.
"Apa kabarmu?" Tanya Max tanpa menatap Lexis.
"Seperti yang kau lihat" ucap Lexis lirih.
"Mereka anakku kan? Kenapa tak mencariku? Bukankah aku berhak tau" ucap Max yang sudah memandang Lexis.

"Aku takut merusak hubunganmu dengan pacarmu jadi aku putuskan untuk merawat mereka sendiri" ucap Lexis merunduk.
"Apa aku bisa punya pacar sedangkan yang selalu aku pikirkan adalah gadis cantik di klub yang saat itu aku renggut masa depannya? Aku tau mungkin kau berpikir aku bercanda tapi inilah kenyataannya. " kekeh Max mengacak rambut Lexis yang membuat pipi Lexis merona.
"Lexi apakah kamu akan menyembunyikan kebenaran ini dari mereka?" Tanya Max menatap Lexis.
"Aku terserah kamu. Apa kamu mau menyembunyikannya?" Lexis menatap seorang anak yang sedang bermain bersama orangtuanya.
"Tidak,, apa aku boleh bilang pada mereka jika aku adalah ayahnya?" Tanya Max.
"Tentu. Tapi aku mohon jangan terlalu memaksa double J." Ucap Lexis yang membuat Maxime tersenyum .


😂😂😂

*Jae 🐣

Need a Daddy [Revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang