Lamaran dadakan

68.9K 3.1K 4
                                    

Lexis terus berlari menjauhi Bram hingga ia menabrak seseorang.
"Lexi" lirih pria Itu yang ternyata Max.
"Kamu kenapa? Kenapa menangis?" Tanya Maxime memegang pipi Lexis yang berurai air mata.
"Max.."ucap Lexis sesegukkan.

Max yang tak tegapun memeluk Lexis menenangkan.
"Ssst. Semua baik-baik saja" ucap Max sambil menciumi puncak kepala Lexis membuat sang empunya tenang.
"Dia disini" ucap Lexis lirih membuat Max mengernyit binggung.
"Siapa?"
"Lelaki yang Sudah membuatku luka hingga akhirnya aku memasuki klub. Lelaki yang membuatku sakit" ucap Lexis menatap laut lepas membelakangi Max.

Max bisa melihat kerapuhan Lexis dari belakang. Perempuan yang sangat luar biasa. Max memeluk Lexis dari belakang membuat Lexis menegang.
"Apapun yang terjadi biarkan aku melindungimu dan double J. Jika kamu bersedia aku ingin menjadi bagian dari hidupmu, walaupun kamu belum mencintaiku tapi aku ingin bisa memilikimu Lexi" ucap Max sambil menumpukan dagunya dipundak Lexis.

Lexis terdiam menyerap kata-kata dari Maxime.
"Kau sedang melamarku?" Lirih Lexis menatap Max.
Max tertawa renyah, " Ya Katakanlah begitu. Apa kau bersedia?" Tanya Max harap cemas.

"Bisakah kau menemui ayahku dan melamarku padanya?" Ucap Lexis memalingkan wajahnya malu.
"Aku pernah bermimpi, aku ingin melihat ayahku menerima seseorang untuk dijadikan suamiku. Apa kau keberatan?" Ucap Lexis lagi.

"Tentu saja Tidak, akan aku lakukan" ucap Max memeluk Lexis lebih erat.
"Mommy Daddy" panggil Joe tiba-tiba membuat mereka saling melepaskan diri, malu.
"Kalian culang, kami gak diajak peluk" rajuk Joe membuat Max dan Lexis terkekeh.

"Uh anak Mom and Dad" ucap Max dan Lexis memeluk double J sayang.

Sebenarnya agak kecepetan sih tapi aku udah kehabisan ide,, kekekeke~ maap yaa kalo hasilnya mengecewakan 🙏🙏🙏🙏🙏🙏

Need a Daddy [Revisi] Where stories live. Discover now