Save me

8 3 0
                                    

" tolonglah aku siapapun itu, aku terjebak disebuah malam yang sangat kelam, lunatic menemaniku. Kumohon, ulurkan tanganmu sebelum aku terjatuh lebih dalam lagi dimalam selanjutnya "

.

" kenapa kau terus saja tertidur? Kau tau, semua temanmu sekarang menyebutmu puteri tidur? Apa kau tak bosan terus-menerus diatas ranjang rumah sakit yang sangat kau benci? " ucapan itu berasal dari seorang lelaki yang tengah menggengam tangan adiknya yang terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit dengan bantuan alat-alat yang tidak dimengerti olehnya.


" sudah dua bulan kau tidak bangun, apa kau tidak mau memukulku lagi, kau sudah bosan? " lanjutnya


" tentu aku bosan, sungguh aku tak tau sekarang berada dimana, tempat gelap ini terus menerus mengurungku seakan aku tidak boleh keluar dari sini. Juga, seseorang lelaki familiar yang menahan tanganku, selagi aku memikirkan bagaimana caranya agar bisa keluar "


" dia yang membuatmu harus menjadi seperti ini, memang dia juga pantas mati, agar dia mengetahui sebuah kesalahan fatal yang hampir merebut nyawamu, sayang "


" dia pantas mati " ucapnya


" aku memang pantas mati, tapi tidak denganmu. Kumohon maafkan aku karena telah memaksamu untuk menjadi pendampingku saat balapan berlangsung. Aku tidak mengetahui apapun saat motorku ternyata disetting ulang, yang menyebabkanmu harus mengalami semua kesakitan, dan harus menjalani semua malam yang kelam " ucapan itu berasal dari sebuah lunatic yang begitu saja muncul.

" raihlah tanganku, aku berjanji akan membuatmu kembali seperti semula " lanjutnya


" hah~ "

Bagai disambut sebuah berlian berharga, lelaki yang bercap sebagai kakak ini kaget bukan kepalang dan iapun segera memeluk adik kesayangannya yang baru saja sadar terhadap komanya selama dua bulan.


" kau mengkhawatirkanku " ucapnya seraya tangis keluar dari matanya

" aku pikir aku tidak kembali " ucap sang adik perempuannya

Suara bising tiba-tiba menerpa pendengaran mereka berdua.

" ada apa? " tanya sang adik

" tidak tau, coba aku cek sebentar " tapi sang adik menahan tangan sang kakak

" aku ingin ikut " pinta sang adik

" baiklah, akan ku ambilkan kursi roda "

.

" maaf perawat, ada apa? " tanya sang kakak pada salah perawat yang berjalan sangat terburu-buru.

" keadaan pasien dikamar no. 207 semakin memburuk, dan mengalami pendarahan pada luka dikepalanya " jawab sang perawat

" 207? " tanya sang adik

" yaa, pasien yang dibawa bersama anda kerumah sakit ini akibat kecelakaan "

" maaf, tapi saya sedang buru-buru, saya permisi " lanjut sang perawat


" kak, dia? "

" jangan pedulikan " sahut sang kakak

" dia pacarku, kak "

" dia juga yang membuatmu seperti ini "

" bawa aku padanya kak, kumohon "

Dan sang kakak hanya mampu menurutinya tanpa ada bantahan selanjutnya.

.

" pasien tidak dapat tertolong, kabarkan salah satu anggota keluarganya " perintah sang dokter pada salah satu perawat

" tidak mungkin, dokter hanya bercanda bukan? "

" maaf, pendarahan dikepalanya tidak bisa dihentikan, otaknya pun sudah tidak berfungsi lagi "

" tidak, itu tidak mungkin "

Sang adik, perempuan tersebut segera turun dari kursi roda miliknya dan berjalan terpogoh-pogoh kedalam kamar lelaki yang berstatus sebagai pacarnya tersebut.


" bagunlah, kumohon bangunlah " ucapnya seraya mengelus pelan kedua tangan yang mulai mendingin itu


Disaat itu baru ia sadari, bahwa tangan yang selalu menahannya saat ia ingin keluar dari sebuah malam kelam, dan pemberi uluran tangan agar ia bisa keluar, itu milik pacarnya sendiri. Lalu siapa lunatic? Ia cahaya yang menemaninya bersama malam kelamnya.


" maaf aku hanya bisa memberi uluran tanganku untukmu agar bisa keluar dari malammu yang kelam. Aku tidak bisa melihatmu menangis setiap malamnya. Kugantikan posisimu, agar kau bisa kembali tersenyum "


-ag

Be HonestWhere stories live. Discover now