" jika kita bersama pasti salah satu dari kita tak bahagia "
.
" kau tak apa? " ucapnya sambil nggibaskan tangannya dihadapan wajahku.
" aku baik-baik saja, tapi tidak denganmu "
" apa maksudmu, aku tak mengerti? " tanyanya
" jujur padaku, jika kau dekat padaku kau tidak pernah merasakan kebahagiaan "
" kenapa kau bicara seperti itu? "
" karena aku tau, senyum dan tawa yang pernah kau berikan padaku hanyalah perlakuan belaka, tak ada respon spontan melainkan itu semua paksaan, bukan? "
" kau salah paham " ujarnya
" tidak, aku tidak salah paham. Karena aku sendiri melihat senyum dan tawamu yang terkesan bukan paksaan saat kau bersamanya, bersama dia "
" lalu, jika seperti itu pemikiranmu, apa yang kau inginkan? " tanyanya
" katakan jika kau tak bahagia dan pergilah, jangan kembali "
" sungguh aku tak bahagia saat berada disisimu, dan terima kasih karena kau telah mengerti apa mauku, aku akan pergi dengannya tanpa memikirkanmu lagi " ucapnya lalu menghilang dibalik pintu kaca cafe.
" karena aku tau apa maumu "
-ag