"Tetsu-kyun~♡"
Lima menit yang lalu kamu tiba di rumah Tetsuya. Masih terlalu pagi untuk melakukan gencatan senjata dan menyerahkan diri padamu karena mengaku kalah. Bahkan kamu dengan senang hati membawa bazooka andalanmu, Taiga Kagami.
"Oi, Kuroko! Keluarlah!" teriak Kagami di depan pintu kamar Tetsuya.
"Hai. Apa yang kalian lakukan di depan kamarku?" Tetsuya keluar dengan bed hair dan baju tidurnya yang lusuh. Wajah expressionless-nya yang selalu bikin dirimu gemash itu masih menyisakan jejak liur kering yang belum dihapus sempurna.
"AYO KENCAN!!!" ucap kalian, Kagami dan dirimu, secara bersamaan.
(❛ᴗ❛(❛ᴗ❛(❛ᴗ❛♡
Setengah tahun yang lalu kamu memergoki kedua teman homomu ini 'berhubungan' di belakangmu, secara harfiah. Benar-benar di belakangmu. Di salah satu bangku taman. Saat hari menjelang tengah malam. Beneran lo ✌
(╭☞'ิ∀'ิ)╭☞
(ㆆ_ㆆ)
(ཀ д ཀ)
(;'༎ຶٹ༎ຶ')
Saat itu kamu masih dalam keadaan setengah mabuk. Senpai yang sejak dulu kau sukai akan menikah dua bulan lagi. Ia mengajakmu dan beberapa teman dekatnya minum-minum malam itu. Sebenarnya kamu masih kuat untuk berjalan, namun kepalamu terasa sedikit pusing. Saat melihat bangku taman, kamu berpikir akan beristirahat sejenak di sana sampai rasa pusingnya reda.
*groan* *moan*
Gasp! Ada suara! Ada yang terluka? Ada yang terluka!?
Kamu mengedarkan pandang ke sekitarmu. Cahaya beberapa lampu taman yang temaram sama sekali tidak membantu penglihatanmu. Kamu mengobok-obok isi tas jinjingmu untuk mencari handphone.
I got you, baby~
Kamu menyalakan flashlight dari smartphone. Salah satu fitur dari handphone canggih zaman now yang... oke, lanjut.
Kamu edarkan pandanganmu ke sekitar, lagi. Dengan bantuan flashlight dari handphone, kamu dapat melihat sekitarmu dengan lebih jelas.
Tidak ada. Tidak ada orang terluka di sekitar sini.
*flinch* *quiver* *gasp* *groan* *CRASH!!!*
Startled. Tercyduk.
Di sana, tepat di belakangmu, tepatnya lagi di sebuah bangku taman yang agak menjorok ke semak-semak, tepat di bawah pohon; kamu melihat pemandangan langka sepanjang hidupmu. Kagami, sohib satu fakultasmu dengan Tetsuya, cowok menggemashkan yang ternyata tetangga sebelah apartemenmu.
"(Na-name)-san," ucap Tetsuya di sela-sela kegiatannya. Kagami membelakangi Tetsuya yang berada di bawahnya...
(Tasuketeeee! Daaaareeeekaaaa taskehteh! ヾ(｡ꏿ﹏ꏿ)ﾉﾞ)
Beberapa saat setelah Tetsuya menyebut namamu, Kagami menoleh ke arah Tetsuya menatap. Seketika ia menghentikan kegiatannya. Ia terkejut. Ia terguncang. (Name), sohib satu fakultas Kagami. (Name), tetangga cowok menggemashkan bernama Tetsuya. Pasangan homo itu tercyduk di depan matamu. Tanpa sensor. Tanpa editan. Asli. Masih original. Langsung di tempatnya.
"Kenapa kalian berhenti?" kamu berjalan terhuyung mendekati mereka yang mematung dengan flaslight yang masih menyoroti tubuh setengah telanjang mereka. "Ayo lanjutkan!"
Kagami tak tahu harus berbuat apa. Ia bahkan belum melepaskan... anooo, itu lo. Iya yang itu.
"Tapi, kalian harus mengajakku juga."
°.•.°.•.°. T R I S A M D E T E C T E D .°.•.°.•.°
"Kagami-kun, ayo ke sana! Tetsu-kun, ayo cepat!"
Setelah peristiwa itu, Kagami dan Tetsuya rela melakukan apapun agar kamu tetap menutup melutmu. Termasuk ajakanmu melakukan t-tri- tri satya dan dasa dharma. Iya, itu! (;'༎ຶٹ༎ຶ')
"Hei, pelan-pelan!"
"(Name)-san, hati-hati."
Untung ya pas itu tercyduk. Gini kan enak,serasa punya pacar dua :v
°*°*°*°*°
"Sekali dayung, satu-dua homo saya cyduk"-optimuspride
°*°*°*°*°*°
Tamaaaaaat! *sob
Udah saya mau nangis dulu (;'༎ຶٹ༎ຶ')
Ada typo? Bodo amaaaat! Mau minggat saya! (;'༎ຶٹ༎ຶ')
Pokoknya minggat!
YOU ARE READING
Kuroko no Basuke Fanfiction
Fanfiction"Karena berbagi (suami) itu indah"-optimuspride. KnB bukan milik saya, tapi anak-anaknya adalah kandidat calon suami (masa depan) kita semua. Baik-baiklah pada calon mertua kita, Papi Tadatoshi Fujimaki.
