8.wellcome back to tanah kelahiran

136 10 2
                                    

"Selamat datang kota kelahiran, semoga semua masa kelamku bisa tenggelam"

      -Hanindia revalina elizabeth-

_____________________________________

'Wellcome to bandara soeta--soekarno--hatta'

Setelah menempuh perjalanan lamanya,akhirnya nindia sampai di kota kelahiranya. Setelah sekian lamanya ia kembali menginjakan kakinya di indonesia.

Sudah berapa lama ia menetap di london? Kurang lebih, 9 tahun lamanya. Bahkan ia kini lancar berbicara inggris secara fasih tanpa terbata. Kini ia kembali ke tanah kelahiranya dengan selamat tanpa ada hambatan apapun,beribukali ia ucapkan berterima kasih kepada tuhan.

Lisha yang nindia ketahui sebagai kekasihnya aldi kini berjalan menghampiri nindia, tanpa di duga lisha tersenyum dan mengulurkan tanganya. "Kita belum sempat berkenalan, perkenalkan namaku lisha" ucapnya.

Lisha gadis itu hampir sama dengan nindia hanya saja, lisha memiliki wajah yang bersih dan terawat berbeda dengan nindia yang tak pernah merawat wajah. Uang darimana ia membeli alat-alat kosmetik? Makan saja ia jarang, tetapi anehnya tubuh nindia tetap terawat.

Seiring dengan berjalan usianya,tubuhnya semakin lama semakin tinggi dan besar. Lain kata bongsor, pertumbuhan nindia berbeda dengan gadis indonesia, perawakanya hampir sama dengan gadis-gadis eropa.

Seperti biasa nindia hanya tersenyum tipis,dan membalas uluran tangan lisha. "Iyah, namaku hanindia panggil saja nindia" ucapnya. 

Lisha mengangguk dan tersenyum.
"senang sekali bisa berkenalan denganmu nin" sahut lisha antusias.

"iyah aku juga senang"

Obrolan mereka terhenti tatkala aldi yang memanggil lisha, nindia dan lisha sempat bertukar nomor telpon. Lisha bilang supaya bisa di ajak shoping bareng. Shoping? Bahkan ia lupa bagaimana rasanya kembali ber-shoping, terakhir kali dirinya shoping di saat menginjak bangku SMP itupun hanya jadi babu saja.

Tring!

Dering ponselnya berbunyi, nindia merogoh tas untuk mengambil benda berharga itu.

Melisza: Aku selalu berdoa untukmu nin, semoga kau bisa menjaga diri di jakarta yah. Semoga apa yang kau cita-citakan tercapai.

Tak sampai satu menit nindia langsung membalas pesan dari sahabatnya itu.

Me: terimakasih atas doamu mel, kuharap engkaupun begitu.

Send.

Ajakan peeta seketika membuyarkan lamunanya, nindia terlalu asyik dengan ponselnya sehingga ia lupa kalau sudah berada di depan mobil.

"Maaf" ujar nindia. 

Peeta hanya mengangguk, tak lama mobil mulai melaju secara perlahan.

Sekarang nindia harus memikirkan, ketika ia turun dari mobil ia hendak tinggal dimana? Ia harus pintar-pintar mengelabuhi peeta supaya nindia mendapatkan tempat tinggal sebelum mencari pekerjaan. Jika bukan peeta siapa lagi? Bukankah ia kemari bersama peeta.

HANINDIAWhere stories live. Discover now