"Iya, tuan."

"Syukurlah."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kaca itu berembun. Hujan tak kunjung berhenti sejak tadi pagi, banyak orang yang datang ke Cafe hanya untuk sekedar berteduh atau membeli coklat panas.

Jangmi melirik jam.

"Sebentar lagi akan tutup." monolognya.

"Kemana Kang Daniel?"

Heol, kau mencarinya?

Wajar saja bukan? Kang Daniel yang belakangan ini selalu menemani Jangmi. Jadi cukup aneh jika dia tidak kemari.

Jangmi merapikan Cafe sebelum ia pulang. Sedikit meregangkan ototnya yang terasa kaku. Hari ini Cafe sangat ramai dan itu cukup membuat Jangmi kelelahan.

Ia benar-benar lelah hari ini. Ia akan tidur saja setelah pulang dari Cafe ini. Mungkin akan minta libur pada Minhyun.

Jangmi mendial nomor seseorang. Ia tertawa geli saat melihat nomor orang itu diponselnya.

Hwang Minhyun❤
Begitu ia memberi nama pada ponselnya.

"Oh, Minhyun oppa."

"......"

"Hari ini bolehkah aku libur part time? Hari ini lelah sekali."

"......"

"Benarkah? Terimakasih, oppa."

"......"

Pip. Jangmi menyudahi percakapan diteleponnya dengan Hwang Minhyun.

Bicara soal Hwang Minhyun. Terkadang Jangmi mempertanyakan perasaannya lagi pada pria yang mendekati kata sempurna itu. Berulangkali ia meyakinkan perasaannya, berulangkali pula otaknya menolak. Saat hatinya meyakinkan Hwang Minhyun, maka saat itu juga otaknya merespon Kang Daniel.

Otaknya benar-benar menyimpan dengan baik bagaimana cara Kang Daniel tersenyum. Dan itu benar-benar mengganggunya.

Dan bicara tentang Daniel. Jangmi sangat tahu perasaan pria itu. Heol, bahkan saat pertama mereka bertemu Daniel sudah bilang jika ia menyukainya. Tapi Jangmi belum benar-benar yakin pada dirinya sendiri. Toh bukankah sekarang ia dan Daniel nyaman dengan status "teman". Jadi, Jangmi fikir itu sudah cukup.

Jangmi keluar dari Cafe, ia membuka payungnya. Mata bulatnya menyipit saat melihat seseorang disebrang Cafe tengah melambai dengan senyum lebar diwajahnya. Jangmi tersenyum.

Itu Kang Daniel.

Ia segera mengahampiri Daniel.

"Kau disini? Kenapa tidak masuk?" tanya Jangmi saat ia sudah berdiri disamping Daniel.

"Apa kau basah?" Daniel balik bertanya.

"Aku memakai payung, lihat? Mana mungkin aku basah." jawab Jangmi.

Tadi pagi kau basah karena aku.

"Kau belum menjawabku, Daniel." tuntut Jangmi.

"Aku sedang berteduh. Tadi aku akan masuk, tapi Cafe sangat ramai. Jadi aku disini."

"Kau tidak membawa payung?"tanya Jangmi.

"Tidak, payungku sudah ku berikan pada seseorang." jawab Daniel.

"Benarkah? Seorang wanita?" terselip nada tidak suka saat Jangmi bertanya.

"Hn, tentusaja."

"Siapa?"

Kau, Jeon Jangmi.

Daniel menatap Jangmi jahil.

"Apa kau penasaran?" tanya Daniel.
"Tidak. Sama. Sekali." jawab Jangmi penuh penekanan.

My Rich Boyfriend [Kang Daniel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang