Confused

1.4K 218 11
                                    

Daniel melangkah ringan, bahkan ia tak berhenti bersiul. Rasanya hatinya seperti meledak karena euforia ini. Apa semenyenangkan ini rasanya jatuh cinta? Daniel ingin terus merasakannya, sungguh.

Ia berhenti melangkah saat smartphone nya bergetar. Nomor tak dikenal masuk. Daniel mengernyit bingung tapi tetap menggeser tombol hijau di touchscreen nya.

"Siapa?" tanya Daniel to the point.

"Ini aku, Somi."

Daniel tersenyum, bagaimama pun berkat Somi, Jangmi bisa mencemburuinya bukan? Jadi Daniel harus berterima kasih pada sepupunya ini.

"Hn. Ada apa, Somi-yaaaaa?" tanya Daniel.

"Kau ada dimana? Bisa pulang sekarang?"

"Hn, aku sedang pulang sekarang. Kenapa kau rindu pada ku ya?" canda Daniel.

"Bisa berjanji satu hal padaku?"

Daniel terkekeh, "Selama masuk akal oke."

"Aku tahu kau sudah bodoh. Tapi kali ini jangan berfikir bodoh. Cari taxi untuk pulang dan tenangkan dirimu, oke?"

Daniel mengernyit bingung, suara Somi disebrang sana terdengar tak beraturan dan panik.

"Kau dirumah? Ada apa?" tanya Daniel.

"Kau harus berjanji dulu!"

"Baik, aku berjanji untuk tidak berfikir bodoh, mencari taxi untuk pulang dan menenangkan diri. Tapi ada apa? "

"Ayahmu."

"Kenapa? "

"Dia collapse"

Hening. Daniel diam, mendadak indra pendengarnya tak berfungsi. Semuanya sunyi bahkan kepala Daniel pun ikut pusing. Telinganya tak dapat mendengar apapun, bahkan teriakan Somi di sebrang sana tak terdengar oleh Daniel.

"Kau dengar aku? Kang Daniel? Ya! Kau sudah berjanji untuk tidak berfikir bodoh! YA KANG DANIEL!"

Dan pada akhirnya Kang Daniel melanggar janjinya. Daniel berlari sekencang-kencangnya bahkan tak segan menabrak bahu orang yang menghalangi jalannya, hingga membuatnya menerima umpatan.

Masa bodoh!

Fokusnya hanya ayahnya. Ini hanya sebuah kebohongan bukan? Jika ingin memberi Daniel kejutan ulangtahun tolong jangan sekarang, ini bahkan belum waktunya.

Satu tetes air menetes dari mata indahnya. Daniel benci menangis, jadi tolong jangan buat Daniel menangis.

"Ayah, kumohon."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

BRAAAAK
Tidak, pintu mansion nya tidak didobrak hanya saja tidak bisa dikatakan dibuka dengan wajar. Karena Daniel menggunakan bahu lebarnya untuk membuka pintu besar ber cat putih gading didepannya. Ia lupa fungsi tangan dan knop dipintu.

Nafasnya memburu kasar, mata segarisnya menatap nyalang tiga pelayan yang menunduk dalam.

"Salah satu diantara kalian. Siapa saja. Katakan apa yang sudah terjadi! " perintahnya dengan nafas berantakan.

Satu maid tertua, Bibi Kim mengangkat wajahnya takut-takut.

"Maafkan kami, tuan. Tuan Dongho pingsan dikamarnya, kami tak berani masuk karena tuan bilang ingin istirahat." jelasnya.

Daniel mengacak rambut honey brown nya yang basah karena peluh dengan kasar.

"Sial!" umpatnya dan segera berlari menuju kamar ayahnya.

Daniel menarik nafas panjang sebelum membuka pintu dihadapannya.

Didalam ada Somi dan ayahnya yang kini tengah terbaring tak sadarkan diri dengan alat-alat rumah sakit yang menempel ditubuhnya.

Sial mata Daniel kembali menanas. Ia menatap langit-langit kamar ayahnya.

"Dan, kemari. Sampai kapan berdiri disana?," tanya Somi yang duduk di pinggiran ranjang ayah Daniel.

Daniel mendekat, ia duduk di sisi ranjang. Meraih tangan ayahnya yang di hiasi infus.

"Pak tua ini kenapa tidur. Aku sudah pulang. Bangunlah, ada yang ingin ku bicarakan." ujar Daniel.

Somi tersenyum kecut, "Tadi paman sempat sadar, dia menolak keras untuk dirawat dirumah sakit."

Daniel tersenyum, "Terimakasih sudah menjaganya."

"Aku harus. Dia pamanku jika kau lupa." canda Somi.

Daniel terkekeh kecil.

"Tekanan darahnya naik. Ditambah ia juga kelelahan. Paman harus bed rest. Itu kata dokter Choi." jelas Somi.

Daniel mengangguk, "Pak tua ini memang tak sadar umur. Shit! Aku seperti tidak ada gunanya hingga membuatnya kelelahan."

"Jangan mengumpat pada ayahmu, bodoh! Kau juga sudah bekerja keras buktinya kau bisa duduk dikursi direktur menemani ayahmu. Jangan menyalahkan dirimu sendiri."

"Ah, aku lupa! Tadi yongguk menghubungi ayahmu aku tidak mengerti apa yang dia katakan tapi ku fikir ia bicara tentang bisnis. Dan aku bilang paman collapse hingga harus bed rest total. Si kucing cina itu sangat terkejut."

Ah benar, Daniel lupa tentang ayahnya yang akan membuka cabang di Cina.

Tapi sekarang keadaannya berbeda. Ayahnya collapse dan harus bed rest dan Daniel tidak sedurhaka itu membiarkan ayahnya terbang ke Cina untuk bisnis.

Apa ini artinya Daniel yang harus terbang ke Cina? Meninggalkan tanah kelahirannya dan Jeon Jangmi? Tunggu sebentar biar Daniel berfikir dulu.

"Ada yang kau fikirkan?" tanya Somi.

Daniel menggeleng, tapi Somi tak sebodoh bocah lima tahun.

"Aku tahu ada sesuatu. Mungkin aku bisa membantu kan?"

Daniel terdiam, "Tidak ada apapun."

"Baiklah, katakan semuanya saat kau sudah siap. Aku siap mendengarkan."

Daniel mengangguk tanpa menoleh pada Somi yang kini sudah berdiri dari duduknya.

Somi mendengus kasar melihat kelakuan sepupunya, apa apaan dia?

"Kau tahu Kang Daniel? Memerankan karakter sepupu yang baik adalah hal tersulit bagiku. Dan, kau seharusnya tak mempersulitku." canda Somi.

"Pergilah ke kamarmu. Basuh tubuhmu, kau bau." balas Daniel.

Bola mata wanita bule ini membulat, "Ya Tuhan, mulut orang ini! Lihat saja, akan ku adukan kau pada Brian!" ancam Somi seraya berlalu dari kamar pamannya.

"Ck, dasar tukang mengadu."

Daniel menggenggam tangan ayahnya yang dihiasi jarum infus. Ia menatap si ayah yang tak sadarkan diri. Satu bulir air kembali jatuh dari mata segarisnya. Ia benci menangis apalagi dihadapan ayahnya.

Daniel mendongak menatap langit lagit kamar ayahnya.

"Ayah, apa yang harus aku lakukan?" monolog Daniel.





















Udah segitu aja. Judulnya juga bingung kan?yang nulisnya juga bingung ini nulis apa:") jadi alakadarnya aja tadinya mau bikin panjang ko, serius. Tapi sikon tak mendukung TTvTT kritik dan saran sangat aku hargai yaa yeorobun~

Btw, siap siap pegangan yaa alurnya bakal dipercepat hehe. Mungkin 3 atau 4 sub judul lagi bakal ending heu heu.

Selamat menunggu( ˘ ³˘)

Silahkan menghujat( ̄3 ̄)

Omong-omong acu dah bukan nax SMA lagi:")) Baru selesai unbk🎉 gimana dengan kalian?

Bhaaaaaaaaaay❤

My Rich Boyfriend [Kang Daniel]Where stories live. Discover now