1 - Tugas Kelompok

2.7K 293 32
                                    

Melirik jam yang melingkar cantik di tangan kirinya, Jisoo sedikit melambankan setiap gerakan. Baru pukul 10 tepat. Sedangkan perkuliahan baru akan dimulai setengah jam lagi.

Panas matahari sudah begitu menyengat. Suasana di kampus juga mulai ramai, membuat lahan parkir hampir penuh.

Banyak dari mahasiswa dan siswi memilih untuk melindungi diri dari sinar matahari di taman kampus. Duduk bergerombolan di bawah pohon rindang, bersama tumpukan buku.

Jisoo yang baru saja memarkirkan mobil, terlihat sedikit berlari untuk menghindari teriknya sinar matahari. Tangan kecil itu berusaha menutupi wajah manisnya.

Hari ini, hari pertama Jisoo kuliah di semester 5. Tidak ada yang spesial. Bahkan gadis itu terlihat kurang bersemangat untuk menghadiri perkuliahan hari ini. Karena ia sudah sangat hafal, hari pertama kuliah setelah libur panjang semester, suasana kelas pasti sepi. Banyak yang mencuri jatah libur lebih panjang dengan alasan dosen mereka jarang masuk di minggu-minggu pertama seperti ini.

Dan, benar saja. Ketika ia memasuki ruang kelas, suasana di sana tidak jauh berbeda dengan komplek pemakaman. Sepi. Hanya ada seorang pria yang nampak asing bagi Jisoo. Duduk di belakang sambil menyenderkan bahu lebarnya ke kaca jendela. Memakai masker dan topi. Poninya yang cukup panjang menutupi sebagian mata. Benar-benar fokus pada ponsel dengan earphone terpasang rapat di telinga. Melirik sekilas ke arah Jisoo, begitu mulai sadar bahwa telah ada orang lain di ruangan itu.

Satu persatu penghuni kelas mulai berdatangan dan melepas rasa rindu. Tentu saja! Berasal dari kampung halaman yang berbeda, membuat komunikasi mereka sedikit terhambat.

"Jisoo!" Jeonghan yang baru memasuki kelas langsung berteriak keras.

"Astaga, Han!"

Mengambil tempat duduk tepat di samping Jisoo, Jeonghan kembali mengoceh. Bercerita bagaimana libur panjangnya terlewati dengan cara yang luar biasa membosankan.

Cukup lama menunggu dosen, sekarang sudah hampir jam 11. Seungcheol selaku pemimpin di kelas pun, tidak bisa menghubungi dosen sama sekali. Ini pertama kalinya mereka mendapat kelas dengan dosen Miss Soomi.

"Hyung?" panggil Seungcheol dengan ragu. "Hyung bukan? Sebelumnya tidak pernah satu kelas dengan kami, kan? Apa hyung sudah pernah masuk kelas Miss Soomi sebelumnya?"

Akhirnya kepala itu sedikit terangkat setelah sedari tadi hanya tertunduk, mengotak-atik ponsel.

"Kita seangkatan." jawabnya.

"Seangkatan? Hahaha! Sorry. Aku kira senior. Apa kau punya kontak miss Soomi?" tanya Seungcheol lagi.

Bukannya menjawab, pemuda itu malah lebih memilih untuk kembali fokus pada ponselnya. Membuat Seungcheol menyernyitkan dahi kebingungan.

"Okey, aku anggap jawabannya tidak."

--- JISOO ---

Frustrasi karena menunggu dosen tetapi tidak juga datang, Jisoo bersama Jeonghan dan Seungkwan memutuskan untuk mendatangi kafetaria kampus. Sudah lama juga tidak makan dan minum di sana. Sukurnya, tempat itu belum begitu ramai. Ketiga sahabat ini menjadi lebih leluasa untuk memilih tempat duduk strategis yang mereka inginkan.

"Soo," panggil Seungkwan begitu selesai memesan makanan. "Apa kau tidak punya niatan sama sekali untuk berubah?"

Kening Jisoo mengerut. Kebingungan. "Maksudmu?"

"Ya ... Dandan, mungkin?"

"Dandan?" tanya Jisoo lagi untuk memastikan. "Selama ini aku sudah memakai bedak dan lipstick. Apa itu masih kurang?"

JISOO [Revisi] (✓)Where stories live. Discover now