4. Oh My...

336 11 0
                                    

Keysha melepas tarikan tangan Adel saat sudah sampai di lorong dekat wc. "Gua mau ke toilet dulu" ucap Keysha sebelum ditanya. Adel pun mengangguk kecil dan ikut ke toilet.

Sembari menunggu Keysha selesai, Adel pun menanyakan soal gelang tadi.

"Key.."

"Hmmm?"

"Gua pikir tadi lu acting gelangnya ilang, gataunya beneran toh"

"Gak, Del. Gua juga gatau. Gua pikir emang bener ada di tas, gataunya ada di tuh cowok"

"Lu kenal dia?"

"Hm.. dia yg kemaren aduin gua telat dateng MOS"

"Ohhh... inget-inget"

"Dan sekarang, gua gatau minta tuh gelang gimana, dia anak kelas brapa aja gua gatau" jawab Keysha sambil keluar dari toilet.

"Dah yuk cabut" ajaknya.

Mereka pun menghampiri lapangan, disana banyak teman-teman seangkatan yang sedang berusaha mendapat ttd dari OSIS-OSIS yang ada disitu. Keysha dan Adel yang sama sekali belom minta ttd satupun dari para OSIS cuma bisa diem gatau harus mulai darimana, karena di setiap OSIS yang ada, semuanya dikerumuni oleh banyaknya siswa-siswi baru seperti mereka.

"Hey!" Keysha pun menoleh orang yang menepuk pundaknya. "Eh, Kak Rafi. Selamat Pagi, Kak!!!" Salam Keysha sambil menunduk menghadap Rafi, si Ketos. Adel menyikut pelan Keysha, dengan maksud "salam MOS" bukan salam biasa. Keysha yang baru menyadari hal itu gelagapan karena salah memberi salam. Ia pun menggaruk kepalanya yang gak gatal karena malu.

"Hahaha... Udah gapapa, santai aja. Btw, udah dapet ttd banyak dari OSIS?" Ucap Rafi mencairkan suasana. "Mmmm... belom sama sekali, Kak. Hehe" jawab Keysha dengan polosnya. "Ohh.. Mau ttd gua gak? Lumayan kan poin ketos lebih tinggi" tawar Rafi ke mereka. "Free, Kak?" tanya Adel. "Ada syaratnya, cuma gak susah kaya yg lain" jawab Rafi sambil senyum dengan khasnya. "Apa syaratnya?" tanya Keysha mengernyitkan alis.

•••••

Memandangi langit yang cerah di pagi hari adalah kegiatan sehari-harinya Davidio Farish di sekolah. Sembari duduk di balkon atas sekolah, ia selalu menenangkan diri sendiri. Karena baginya, tempat ini menyimpan banyak kenangan yang tidak bisa ia lupakan sampai detik ini.

"Huh! taunya disini..." Keysha melangkah sambil menghembuskan nafasnya yang tidak teratur menghampiri cowok yang sedang santai duduk di balkon atap tersebut.
Bayangkan saja, dari lapangan ia disuruh lari dalam waktu 10 menit untuk mencari seorang "Davidio Farish" yang seharusnya berada di bawah membimbing peserta MOS. Dan sepertinya, cowok itu tidak menyadari kehadiran Keysha.

"Kak!" panggil Keysha

David pun menoleh ke arah Keysha, dengan tatapan sendu ia menatap wajah Keysha dengan waktu yg cukup lama dan menghampirinya.

"loh loh, Kak! halo..." Keysha merasa risih ditatap lama-lama seperti itu. Ia pun mundur perlahan-lahan menjauhi langkah David yang mendekatinya.

Dengan waktu sepersekian detik, Keysha yang tidak bisa kemana-mana karena sudah ada tembok yang menahan badannya untuk lebih mundur lagi, ia pun menatap balik wajah cowok nyebelin yang sekarang mendadak jadi dingin ini. Dengan bola mata yang berwarna kecoklatan, Keysha cukup mengagumi mata indah tersebut. Dia pun melihat ada banyak kesedihan dari mata cowok itu yang tidak bisa diungkapkan.

"Kak... baik-baik aja?" tanya Keysha sekali lagi.

"Ekhem! sorry. Iya gua baik-baik aja"

Keysha mengerutkan alisnya.

"Lu ngapain disini?"

"Hmm, dipanggil sama Kak Rafi tuh disuruh turun ke lapangan"

"Kok tau gua ada disini?"

"Mmm..." Keysha tidak menjawab karena ia sendiripun tidak tau kenapa mencari cowok ini bisa langsung tertuju ke balkon atap sekolah

"Yaudah, ayo turun"

"Hm iya"

•••••

"Key, sini!" teriak Adel agar Keysha menghampiri barisan yang sudah Adel tag buat Keysha.

"Udah ketemu cari-cari Davidnya?" tanya Adel langsung

"Udah barusan... tau ga dimana?"

"Dimana?"

"Di balkon atap sekolah"

"Gila, ngapain dia disitu, padahal osis yang lain sibuk ngurusin MOS"

"Mana gua tau" jawab Keysha sambil mengedikkan bahu. "Sekarang kita mau ngapain nih baris begini?" tanya Keysha mengalihkan topik.

"Games kayanya" jawab Adel sambil memperhatikan apa yang OSIS persiapkan didepan.

Suara mic diketuk-ketuk pun terdengar oleh semua orang yang ada di lapangan tersebut, menandakan bahwa OSIS meminta perhatian dari para peserta MOS.

"Tes tes. Perhatian! Jadi hari ini kita akan bermain games, kalian udah punya tim masing-masing kan? Nah, jadi disini kita gak cuma main di lapangan tapi di seluruh area sekolah, banyak pos-pos yang udah disiapin oleh para OSIS, dan kalian harus lewatin itu semua kalau mau menang. Yang menang, gausah susah-susah minta ttd dari ketua OSIS dan wakil ketua OSIS, karna kita langsung ttd buat tim kalian. Plus besok kalian gak usah pake atribut annoying dari OSIS, paham?" tanya Rafi ke semua peserta MOS.

"JELASSSSS..." jawab mereka semua serentak.

"Bagus. Dalam 1 tim, kalian akan ditemani sama 2 OSIS. Jadi, perwakilan dari tiap tim kalian maju untuk ambil gulungan kertas yang nentuin kalian bakal ditemenin sama siapa OSISnya"

Perwakilan dari tiap tim sudah maju kedepan dan berkumpul untuk mengambil kertas gulungan itu secara rebutan. Setelah melihat nama dari tiap kertas itu mereka kembali dan menghampiri timnya.

Keysha pun yang antusias dengan games ini langsung menanyakan ke teman yang mengambil gulungan nama untuk timnya itu.

"Hei, kita ditemenin sama OSIS siapa?" tanya Keysha.

"Mm ini, Ka David sama Ka Ega" jawab ketua timnya sambil menyerahkan kertas gulungan.

"David?.. Davidio Farish?" tanya Keysha sambil berharap nama David yang dimaksud itu bukan sosok yang tadi ia temui di balkon.

"Nah, iya itu" jawab temennya.

:)))))))))

dia lagi dia lagi...

To be continued

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 01, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Keysha (When Love Was...)Where stories live. Discover now